•°AGATHA•°||PART 3 ✔️

9.2K 495 116
                                    

Saat ini Agatha telah di depan ruangan kepala sekolah, tanpa menunggu lama  langsung saja dia mengetok pintu kepala sekolah.

Tok tok tok

"Masuk," jawab seseorang dari dalam.

"Assalamualaikum pak," salam Agatha saat memasuki ruangan tersebut.

"Wa'alaikumssalam, salam eh Agatha ternyata." jawab kepsek sambil membuka kaca matanya.

Pak kepala sekolah menyuruh Agatha duduk di kursi yang telah di sediakan, langsung saja Agatha duduk setelah mengucapkan terimakasih.

"Jadi gini nak, Bapak memanggil kamu kesini untuk membicarakan masalah olimpiade matematika antar SMA se-Jakarta. Apakah kamu mau mewakili sekolah? Bapak percaya sama kamu,karena kamu sudah biasa ikut olimpiade seperti ini." jelas kepala sekolah dengan serius.

Agatha yang mendengar itu tentu saja merasa senang,karena pihak sekolah masih mempercayai dirinya untuk mengikuti olimpiade seperti ini.

"Agatha mau pak,memang kapan lomba itu pak? " tanya Agatha.

"Satu Minggu lagi nak, apa kamu bisa?"

"Insyaallah Agatha bisa pak."jawab Agatha dengan percaya diri.

"Alhamdulillah,yaudah nanti ada guru pembimbing yang akan mengajari materinya ya Tha,kamu jaga kesehatan, apapun nanti hasilnya kami akan selalu bangga sama kamu. " Ucap kepala sekolah dengan serius.

"Baik pak, terimakasih. Kalo begitu,saya permisi ya pak. Mau ke kelas, sebentar lagi masuk."pamit Agatha dengan sopan

Kepala sekolah mengangguk,lalu tersenyum pada Agatha.

"Assalamualaikum pak," tidak lupa Agatha menyalami tangan kepala sekolah.

"Wa'alaikumssalam nak,"

•••••••••••

"Agatha,kamu tadi ke ruangan kepsek kan? ngapain? kamu gak buat masalahkan?"tanya Sindi beruntun kepada Agatha membuat Agatha terkekeh kecil.

Sindi ini adalah teman sebangku Agatha dari awal masuk kelas 10 tapi mereka tidak terlalu dekat entah kenapa Agatha tidak mau mempunyai sahabat.

"Iya tadi aku ke ruangan kepsek,aku di suruh mewakili sekolah untuk olimpiade matematika,bukan karena aku buat masalah." jawab Agatha dengan melirik Sindi sekilas lalu kembali fokus pada papan tulis didepannya.

Sindi yang mendengar itu bernafas dengan lega,setalah itu ia ikut memfokuskan perhatian pada papan tulis di depannya.

••••••••••

Sekarang Agatha sudah berada di cafe pelangi, Agatha sedang mengganti seragam sekolahnya dengan baju khas waiters.

"Kak,ada yang bisa Agatha bantu?" tanya nya kepada Shinta salah satu pegawai seperti dirinya.

"Hmm kamu jaga depan aja ya, soal nya Dewi lagi di belakang." jawab Shinta sambil tersenyum.

"Oke kak, Agatha kedepan dulu ya." Pamit Agatha lalu berlalu dari sana.

Teng teng ( anggap aja suara lonceng )

Tampak lah segerombolan anak laki-laki, memasuki cafe sambil bercanda ria. Mereka langsung memilih meja yang akan di duduki.

"Permisi kak, mau pesan apa ?" tanya Agatha sambil memberikan buku menu kepada mereka.

Mereka melihat kearah Agatha, semua laki-laki itu pada terdiam bagaimana gak terdiam orang waiters nya bidadari gitu.

"Masyaallah ada bidadari kesasar guys." Gumam Dean tanpa berkedip.

"CK! Lebay Lo pada." Decak fariz memutar bola matanya malas.

"Hmm kita pesan kamu boleh gak?" Tanya Dean menaik turunkan alisnya berniat menggoda waiters  di depannya ini.

"Yeee dasar pakboy." ujar Kenzi sambil melempar tisu ke muka Sean.

"Maaf kak, mau pesan apa?" Tanya Agatha sekali lagi pada gerombolan laki-laki ini.

"Americano lima ,nasi goreng seafood tiga,nasi goreng sosis dua,kentang goreng empat. " jawab Fariz dengan nada datar.

"Baik kak, silakan di tunggu ya. "ucap Agatha sambil melenggang pergi dari hadapan mereka .

Sepuluh  menit mereka menunggu akhirnya pesanan mereka pun datang .

"Selamat menikmati kak," ucap Agatha menghidangkan makanan dan minuman di meja.

Setalah itu Agatha berniat pergi dari sana karna merasa tugasnya sudah selesai, tetapi sepertinya ada yang menahan tangan nya.

"Eh maaf," ucap seseorang yang memegang tangan Agatha.  Orang tersebut merasa tidak enak karena telah lancang memegang tangan Agatha.

"Iya ada apa ya kak,masih ada yang mau di pesan?" Tanya Agatha dengan bingung.

"Eh engga, kenapa gue merasa kalo Lo itu kayak ––"

"Alah kenzi, bilang aja kalo Lo mau kenalan kan,pake acara merasa-merasa." Potong Dean sambil memasang muka tengil nya.

"CK gue, serius njir."ketus kenzi

"Aduh,mbak maaf ya, teman saya lagi frustasi makanya dia gitu. Mbak boleh pergi kok." ucap Chandra dengan senyum canggung nya. Kalo tidak begini nanti tidak ada hentinya.

"Yaudah saya pergi ya kak, permisi." jawab Agatha sambil tersenyum manis.

Setalah itu Agatha berjalan dengan cepat meninggalkan tempat tersebut,karena dia merasa sedang di perhatikan secara intens di sana.

"Ko gue merasa dekat ya sama gadis itu" batin seseorang

" Kok gue pengen nangis ya liat gadis itu kayak ada perasaan aneh gitu" batin seseorang sambil menatap punggung Agatha yang mulai jauh.

Okke gys segitu dulu ya
Jangan lupa ,vote,comen ,dan follow aku wattpad
Terimakasih 😘❤️❤️

AGATHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang