•°AGATHA•°||PART 67.

1.4K 113 74
                                    

Sebelum membaca tolong teman-teman semua vote dan komen terlebih dahulu 😚
Sudah?
Sudah?
Alhamdulillah kalo sudah 🤗
Selamat membaca kesayangan dia ehh Dedey😚🤣

••••••••••

"AKU CAPEK KAK,CAPEK! KAKAK SELALU JADIIN AKU KAMBING HITAM! WAKTU KAKAK FITNAH AKU,AKU DIAM! TAPI SEKARANG ENGGAK AKAN!" Agatha menarik nafasnya dalam-dalam.

"KAKAK ITU PEREMPUAN GAK TAU DIRI!"

"KAKAK ITU PENGHANCUR KEBAHAGIAAN AKU!"


PLAK

Tamparan keras mendarat,di pipi mulus Agatha. Agatha memegang pipinya yang terasa panas itu. Dapat di pastikan kalo pipinya sekarang sudah bercap tamparan.

"MULUT LO KURANG AJAR TAU GAK!" Teriak Azurra tepat di depan wajah Agatha.

Azurra maju selangkah ke hadapan Agatha,dia menarik rambut Agatha dengan kuat,sehingga kepala Agatha ketarik kesamping.

"MULUT LO, SEKALI-KALI HARUS DI KASIH PELAJARAN KALI YA!" Saat tangan Azurra sudah berancang-ancang untuk menampar kembali pipi Agatha, Agatha lebih dulu mendorong Azurra ke depan dengan kuat.

"Akh!" Teriak Azurra saat badannya ke hantam ke tembok.

Semua mata melotot saat melihat aksi Agatha. Terutama Fariz,dia kaget saat Azurra telah terjatuh.

"LO UDAH GAK WARAS YA!" Murka Fariz saat melihat Azurra terjatuh dan tak sadarkan diri.

"IYA,AKU UDAH GAK WARAS! PUAS KAK! AKU ENGGAK BAKAL MULAI DELUAN KALO ENGGAK DI GANGGU!" balas Agatha tak kalah keras.

Saat ini Agatha memang sudah lelah, bagaimana jika kalian ada di posisi Agatha? Akan berdiam terus atau berontak? Agatha ingin masalah ini selesai biar dia bisa pergi dengan tenang tanpa meninggalkan masalah pada orang lain.

Agatha memegang tangan Fariz,tangan ringkih itu menggenggam tangan besar Fariz. Air mata mata Agatha mengalir dengan jelas,dia menatap wajah Fariz dengan kecewa.

Fariz menyentak tangan Agatha dengan kuat,mata tajamnya menghanus tepat di binar mata coklat itu, Fariz dapat melihat kesedihan yang terpancar dalam binar mata itu.

"JANGAN LO MEGANG-MEGANG GUE. NAJIS ANJING!" Fariz mengelap tangannya yang di pegang Agatha tadi di seragam sekolahnya.

Agatha tak peduli dia kembali menggapai tangan besar Fariz,tetapi penolakan lah yang di dapatkan Agatha.

PLAK

Agatha terdiam kaku,saat sebuah tangan menampar pipinya dengan kuat. Seketika rasa kebas menjalar di area pipinya yang tertampar tadi. Dan jangan lupakan darah yang mengalir dari hidung mancung Agatha.

Fariz menatap telapak tangannya dengan tak percaya, nafasnya mulai memburu tidak beraturan. Dia melihat ke arah wajah yang di tampar nya dengan spontan tadi.

Penampilan Agatha sudah tidak beraturan lagi,rambut yang sudah acak-acakan,darah yang mengalir dengan deras dari hidung nya,seragam sekolah yang sudah lecek.

AGATHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang