•°AGATHA•°||PART 6 ✔️

7.3K 355 10
                                    

Di sisi lain tepat nya di kediaman keluarga Alexander

Keluarga Alexander sedang berada di ruang keluarga, mereka memang biasa berkumpul setiap malam untuk
Menceritakan keseharian mereka
Seperti sekarang .

"Ayah,Bunda, Kenzo mau cerita." ucap Kenzo sambil memejamkan matanya karna sekarang dia sedang berbaring di paha sang Bunda .

"Cerita apa sayang hmm?" tanya sang bunda sambil mengusap kepala anak sulungnya itu.

"Tadi kan, aku sama kenzi lagi ngumpul sama yang lain di cafe pelangi, terus ada salah satu waiters nya mirip banget sama bunda, terus pas dia senyum hati kami itu kayak menghangat." ucap Kenzo dengan serius sambil menatap bunda nya dengan sendu.

"Iya betul Bun,Yah. Aku kira cuma aku sendiri yang ngerasain perasaan itu, ternyata Kenzo juga." ucap nya sambil membaringkan kepalanya ke paha sang ayah.

Deg

Callista menatap suaminya dengan pandangan tak terbaca,begitu pula dengan Arthur entah kenapa perasannya sekarang jadi tidak karuan seperti ini.

"Ka- kalian serius?sedang tidak bercanda kan?" Tanya Arthur tidak percaya,pada kedua putranya ini.

"Putriku," lirih sang bunda dengan pandangan kosong. Tangannya berhenti mengelus kepala Kenzi.

"Apakah gadis itu adalah putri keluarga kita?" tanya Arthur entah kepada siapa. Dia sangat yakin bahwa yang kedua putranya lihat ini adalah anak gadisnya yang hilang selama ini.

"Yah,kita harus melihat gadis itu dengan langsung. Bunda yakin,pasti putri kita masih hidup." ucap bunda callista tidak sabaran dengan air mata yang mengalir seperti air.

"Sabar Bun, kita tidak boleh gegabah, kita harus memastikan itu semua." jawab Ayah Arthur sambil mendekap istrinya agar tenang.

"Iya Bunda betul apa yang di katakan ayah, kita harus memastikan ini semua dulu." ucap Kenzo sambil menatap kedua orang tuanya.

"Dimana kalian jumpa gadis itu?" Tanya Arthur tegas.

"Di cafe pelangi, dia salah satu waiters disana yah." ucap Kenzi

"Baik. Biar Ayah mencari tau tentang gadis itu dulu, kalian berdoa saja semoga dia memang putri keluarga kita yang menghilang selama ini."kata Arthur terselip harapan besar,semoga saja itu memang putrinya.

"Yaudah sekarang kalian tidur ini sudah tengah malam,besok kalian sekolah." sambung Arthur lagi.

••••••••

Sekarang Agatha sudah berada di sekolah,dia sengaja datang pagi karna dia akan mempelajari materi untuk di perlombakan di olimpiade.

"Permisi kak, yang namanya Agatha di panggil buk Tuti. Di tunggu di perpustakaan." Ucap seorang gadis di depan pintu,kalo di liat seperti nya dia adek kelas mereka.

"Oh iya,makasih ya dek." jawab Lily pada adek kelas itu.

"Agatha,lo di panggil buk Tuti. Di tunggu di perpustakaan sekarang." ucap Lily di depan meja Agatha.

Agatha yang sedang membaca buku, mendongak ke atas untuk melihat Lily yang berdiri tepat di depan mejanya

"Makasih ya Lily,aku deluan" ucap Agatha berterimakasih,lalu beranjak dari sana untuk menuju ke perpustakaan.

••••••••••

Agatha sudah berada di dalam perpustakaan,dia menghampiri buk Tuti yang sedang menatap laptop dengan serius itu.

Buk Tuti tersadar kalo ada yang datang,lalu dia mengalihkan pandangannya,ternyata sosok yang di tunggu sedari tadi telah datang.

"Agatha,masuk nak." ucap buk Tuti dengan senyum ramahnya.

Agatha ini termasuk murid kesayangan guru karna selain pintar dia adalah murid yang sopan,patuh,ramah dan tak pernah membuat masalah sedikit pun. Tak heran kan kalo dia menjadi anak emas sekolah.

"Kamu sudah siap nak?" Tanya buk Tuti saat Agatha telah duduk di hadapannya.

"InsyaAllah Agatha, sudah siap buk."
ucap Agatha dengan semangat

"Alhamdulillah,kalo begitu mari kita mulai buat belajar kumpulan materi dan soal-soal" ucap ibu Tuti dengan semangat juga.

•••••••••••

Di SMA galaxy


"Ngapa,lo bengong aja?" tanya Kenzi pada Fariz yang dari tadi melamun terus.

"Gakpapa." ucap fariz tak minat.

Kenzi hanya mendengus kesal karena mendengar jawaban Fariz yang sangat tak memuaskan baginya.

"Woi,ngapa ni,pada diam-diam bae."ucap Chandra sambil memakan roti

Mereka semua diam dengan pemikiran masing masing tanpa ada niatan membalas ucapan Chandra. Terlebih lagi Dean dia sibuk menyalin pr fisika punya Chandra.

"Njir di tanya juga pada diam aja." Gumam Chandra kesal.

Tiba tiba ketua kelas mereka datang menghampiri meja fariz. Membuat mereka bingung.

"Riz,Lo di panggil buk Dian. Ada yang mau  dibicarain katanya." Ujar ketua kelas mereka yaitu Fikri .

"Hmm" jawab nya sambil melengos pergi begitu saja.

Fikri hanya menatap Fariz dengan nanar. Tidak ada sopan-sopan nya,ini malah pergi gitu aja kayak doi.

"Maaf yee pak ketu,Fariz mah emang gitu kagak tau diri." ucap Dean yang tau dengan pikiran Fikri .

"Ehh iya gue ngerti kok orang kulkas berjalan gitu." ucap Fikri dengan cengengesan.

Hmmm kenapa ya Fariz di panggil??

Okke makasih yang udah baca cerita aku dan jangan lupa komen,vote dan follow akun wattpad aku ya terimakasih 😘🙏❤️❤️

AGATHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang