Happy Reading☠️
Bugh.....Bugh....
Pyar.....
"Njing!"
"Bangsat lo anjing!"
Pyar...
Bungh....
Suara bogeman, kekacauan dan umpatan dapat Auris dan Meisi dengar walau mereka berada didalam ruangan.
"Kenapa pakek berantem segala sih"gumam Auris.
"Ini udah biasa terjadi disekolah kita"Ujar Meisi, Auris memutar bolamata jengah.
"Gue gak akan mau punya pacar atau berhubungan sama cowo yang hidupnya berada lingkungan geng motor, Karna mereka gak bisa hidup secara damai dan satu lagi, semua yang mereka lakukan itu buang buang waktu"Cerocos Auris, Meisi hanya terkekeh dan menggelengkan kepala.
"Sampai kapan kita disini?"Sambung Meisi.
Auris nampak berfikir sejenak dan beberapa saat kemudia senyuman terbit diwajahnya.
"Ikut gue"Celtuk Auris sembari menarik pergelangan sahabatnya menuju pintu.
"Tapi diluar bahaya Ris"Ujar Meisi memberi peringatan.
"Gue gak ngajak lo keluar kita mau ke ruang guru"Balas Auris.
"Ha? Tapi buat apa?"Tanya Meisi.
"Lo gak mau kan kita nginep disini? Yaudah ikut aja"Mendengar itu Meisi hanya mengagguk dan mengikuti langkah Auris yang masih setia menggengam pergelangan tangannya sampai akhirnya mereka masuk kedalam ruang guru.
Auris menyalakan speker yang ada disana, gadis itu menjulurkan tangannya dihadapan Meisi.
"Apa?"Tanya Meisi.
"Hape lo mana"walaupun bingung Meisi akhirnya memberikan ponselnya kepada sahabatnya itu.
Taklama kemudian sirena mobil polisi pun berbunyi seketika pertempuran itu berhenti saat semua menyadari adanya suara tersebut.
Semua musuh termasuk anggota Maraddicts pun buyar kecuali Areksa dan para sahabatnya yang terdiam dan saling tatap.
"Sirine polisi? Gimana bisa polisi tau?"Gumam Ruben.
KAMU SEDANG MEMBACA
AREKSA [Completed]
Teen FictionMARADDICTS adalah nama dari geng motor yang paling terkenal karna keberanian dan kegarangannya, bahkan beberapa musuh seringkali ia takhlukan. Jangan tanyakan berapa orang yang tergabung disana, Karna ratusan pasukan sudah terbentuk dan dikepala...