Hai kita sampai diakhir.
"Will you marry me Auristela Anastasya"
Kalimat itu membuat semua orang terkejut, saat dengan tiba tiba Marvel mengatakan kalimat yang bukan main main itu, Marvel menatap Gibran dan Auris sekilas dan menatap kotak cincin yang sudah lama ia siapkan, memang semua rencana spesialnya gagal namun Marvel hanya memastikan, yaa dirinya hanya memastikan bahwa Auris benar benar menolaknya dan tidak akan ia miliki.
"G-gue tau lo bakal kaget, tapi gue udah nunggu lama untuk ini, setidaknya lo bisa tolak gue dengan keras, sampai gue bener bener sadar bahwa kita itu gak ada disekenario takdir"
"Gak ada yang spesial memang yang gue persiapkan, karna semua udah kacau saat gue ngerasa cemburu lihat lo sama Gibran"Ujar Marvel lagi, mata Marvel dan Auris saling bertatapan cukup lama sebelum akhirnya senyuman miris terlihat diwajah tampan Marvel.
"Gue bahagia kalau wanita yang selalu gue cintai bahagaia"Cowok itupun berpaling dan hendak meninggalkan semua orang yang nampak mematung.
"Lo mau pergi kemana? Padahal Auris belum bilang apa apa"Ujar Gibran tak membuat langkah Marvel terhenti.
"Maksut dia apa sih Ran? Ngelamar tapi cincinnya dibawa, harusnya kan dipasang kejari gue"Tepat saat itu juga langkah kaki Marvel terhenti, Auris tersenyum dan mendekat kepada Marvel, Gadis itu membalikkan tubuh tegap Marvel kearahnya.
"Apa yang buat lo secemburu itu? Gue sama Gibran udah lama bersahabat dan kita janji sampai kapanpun kita tetep sahabat, Gibran itu orang yang jaga gue saat gue jauh dari lo, bahkan Gibran sendiri yang larang gue deket sama cowok lain"Auris mengenggam tangan Marvel lembut, kedua pasang mata indah itu bertemu untuk kesekian kalinya.
"Gibran ngekuin itu bukan buat dirinya pribadi, dia tau tujuan gue kesana untuk apa dan dia orang yang paling tau sama siapa gue kembali, maaf udah terlambat, maaf udah terlalu lama tapi kali ini gue udah bener bener siap"Auris tersenyum indah melihat kotak cincin yang masih digenggam oleh Marvel, gadis itu kembali menatap manik tegas Marvel dengan penuh keyakinan.
"Mari menua bersama"Ucap Auris, Jantung Marvel berdebar kuat, rasanya sesak sampai ia tidak tau harus bertindak seperti apa, dia bahagia dan teramat sangat bahagia, Auris memeluk Marvel kuat membuat air mata cowok itu menetes namun segera ia hapus, Marvel membalas pelukan Auris tak kalah kuat, matanya memerah menahan tangis, cowok itu mengecup beberapa kali pucuk rambut Auris dengan sayang.
"Gue emang udah lama pergi, tapi sekalinya kembali gue bener bener akan tinggal dan gak ada perpisahan lagi"Ucap Auris melepas pelukannya, gadis itu terkekeh melihat Marvel yang kini menitihkan air mata, tangan mungil Auris beralih menghapus air mata itu.
•••••
~Kelahiran putra pertama~
KAMU SEDANG MEMBACA
AREKSA [Completed]
Teen FictionMARADDICTS adalah nama dari geng motor yang paling terkenal karna keberanian dan kegarangannya, bahkan beberapa musuh seringkali ia takhlukan. Jangan tanyakan berapa orang yang tergabung disana, Karna ratusan pasukan sudah terbentuk dan dikepala...