AREKSA [Completed]

(22. Dihukum)

Happy Reading☠️

"Bagus kan?"Ujar Keyra sembari memperlihatkan gelang couple kepada para sahabatnya.

"Iya ih gemes banget key"Ujar Meisi, Keyra mengibaskam rambutnya.

"Jelas lah pilihan gue, pasti ya si Gava bakal suka"
"Yang ada Gava bakal nolak mentah mentah kali"Cetus Ferya yang dihadiahi tatapam tajam dari Keyra.

"Helloo secara Gava itu anggota inti geng motor yakali lo suruh pakek gelang gelang alay kaya gitu"

"Iri bilang aja, lo sama Bashan gak bisa kaya Keyra"Cletuk Gisela memotong ucapan Ferya, Keyra menepuk pundak sahabatnya.

"Ck, lo emang terbaik Sel"Gumam Keyra sebari mengacungkan jempol.

"Idihh"Cibir Ferya.

"Auris kemana ya, apa dia gak sekolah?"Tanya Meisi yang menyadari bahwa sendari tadi Auris tak kunjung datang padahal bel masuk akan berbunyi lima menit lagi.

"Mungkin lagi mojok sama kak Reksayang"

    Disisi lain seorang gadis tengah berlari dengan rambut yang sedikit berantahkan, pagi ini Auris sedikit terkena masalah, Mamanya histeris ditambah Taxi yang ia pesan mengalami kendala ban bocor akhirnya Auris memilih lari dan segera bergegas ke sekolah yang ia tau pasti dirinya akan telat.

"Auristela?"Gumam guru ketertiban saat melihat Auris hendak memasuki gerbang, cewek itu menggigit bibir bawahnya dan berbalik.

"Saya?"Tanya Auris, guru itupun mendekat.

"Sudah jam berapa ini?"
"Ha?...em..saya telat ya pak?"Kalimat itu membuat sangguru mengluarkan pelototan yang membuat Auris bergidik.

"Ya maaf pak soalnya..."
"Seperti biasa kamu tau apa yang harus kamu lakukan?"
"Pergi kekelas segera"Auris menyengir gaje saat melihat ekspresi guru tersebut, sepertinya ia salah memberikan jawaban.

"Lari ya pak?"
"10 kali di lapangan outdoor"
"Sepuluh kali? Yakali gila lapangan luas banget"
"Karna kamu bantah jadi saya tambah setelah kamu lari kamu bersihin kamar mandi yang ada dikoridor kelas 12"
"Satu kamar mandi?"
"Lima kamar mandi yang ada dilorong paling pojok"
"tap..."
"Mau saya tambah?"
"oke pak siap laksanakan"Guru tersebut mempersilahkan Auris masuk, dan gadis itu langsung melaksanakan hukumannya.

   Auris mulai berlari, sekolah terlihat agak sepi, karna mungkin murit murit tengah menerima pelajaran didalam kelas tersisa beberapa kelas yang sekarang menerima pelajaran olahraga ditengah lapangan dan didalam lapangan basket sekolah Trisakti.