(11.Pelukan)

5.3K 180 6
                                    

Happy Reading☠️

Siang ini Areksa mengabulkan keinginan Auris untuk pulang kerumahnya, Walau jika dilihat wajah Auris nampak sangat lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini Areksa mengabulkan keinginan Auris untuk pulang kerumahnya, Walau jika dilihat wajah Auris nampak sangat lemah.

"Sesering apa lo minum obat tidur?"Tanya Areksa saat mobilnya sudah berhenti di depan gerbang rumah Auris.

"Gak tau"Jawab Auris seadanya.

"Lo punya banyak temen kan? Lo bisa cerita sama mereka, gue tau mereka juga bakal seneng bisa bantu lo"Sambung Areksa.

"Gue gak mau bebanin mereka kak, even though we are close but we have our own lives and not all problems I can share with them"Ujar Auris, Areksa yang faham apa maksut gadis itupun mengangguk.

"Gue masuk ya?"Pamit gadis itu.

"Lo punya nomer gue kalau ada apa apa"Ucap Areksa membuat Auris mengangkat sebelah alisnya.

"Khawatir?"

"Ya"Balas Areksa apa adanya membuat Auris berdecih pelan.

"makasih"Celtuk Auris lalu beranjak dari mobil Areksa, cowok itu menghembuskan nafas.

    Aurispun memasuki rumahnya, Rasanya tubuhnya sangat lemah saat ini, langkah gadis itu terhenti saat melihat ada seseorang yang kini berada dirumahnya.

"Mama"Gumam Auris, seketika gadis itu mundur.

"Dimana Nathan?"Tanya Sera-Mama Auris.

   Wanita itu mendekati sang putri yang nampak ketakutan, Sera mencengkram kuat pundak Auris membuat cairan bening mengalir dari mata Auris.

"Nathan sayang!.. Nathan... Kamu dimana.. Nathan"

"NATHAN! NATHAN! NATHAN! MAA... ABANG UDAH PERGII!there's only Auris, I miss mom, pliss maa.. Jangan buat Auris semakin ketakutan saat berhadapan sama mama"Sambar gadis itu yang berakhir lirihan.

Plakkk...

Brakkk...

   Inilah yang selalu Auris dapatkan Sera, mamanya sendiri menampar dan mendorong tubuh rapuhnya hingga terperosok kelantai, bahkan tubuh Auris terbentur keras pada dinding.

"Abang kamu belum meninggal! Jangan ngarang.. Nggak.. Nggak... NATHAN!, Ini semua gara gara kamu..hiks.. Gara gara kamu Nathan pergi dan gak kembali samapai saat ini, Cari abang kamu.... Carii!"

"CUKUP... CUKUP... ABANG UDAH PERGI! UDAH GAK ADA.. CUKUP... CUKUP.. Ini bukan salah aku maa...hiks.."

    Auris menutup telinganya, Sera tak tinggal diam walau Auris sudah terlihat sangat kacau, wanita itu meraih vas bunga dan beberapa bingkai foto lalu ia lempar kearah Auris.

AREKSA  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang