(19.Terpuruk)

3.9K 123 0
                                    

Tbc.

"Cukup!"Suara serak menggema diruang tamu Areksa, membuat orang orang berpakaian hitam menghentikan cambukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cukup!"Suara serak menggema diruang tamu Areksa, membuat orang orang berpakaian hitam menghentikan cambukannya.

"Abang.."Suara parau itu membuat jantung Areksa berdetak tidak karuan, mata cowok itu memerah, rasanya sesak saat mengetahui Marvel dan Wilona berada didekatnya saat ia tengah menjalani siksaan dari papa tirinya.

Wilona segera memeluk tubuh Areksa sedangkan Marvel segera membukakan tangan Areksa yang diborgol.

"Maaf bos Ren.."Marvel memberikan tatapan tajam yang mampu membungkam mulut utusan sang papa.

"Pergi"Ujar Marvel, Wilona menatap nanar cowok yang kini hanya diam dengan wajah datarnya.

"Abang gapapa?"

"P-pergi"ujar Areksa sembari memegangi dada kirinya yang terasa sedikit sesak karna terkena cambukan.

"Rek..."Areksa menatap Marvel tidak suka, cowok itu bahkan melepaskan rangkulan Wilona.

"Pergi Wil..."pinta Areksa kepada sang adik, Marvel menghembuskan nafas, cowok itu menarik sang adik yang sangat berat meninggalkan Areksa sendirian dengan kondisi yang sangat sangat buruk.

"m-maafin papa kita Bang"ujar Wilona sebelum akhirnya pergi meninggalkan kediaman Areksa.

Tubuh Areksa bergetar hebat, ia mengeraskan rahangnya menahan rasa nyeri di tulang tulangnya, dada kirinya sangat lah sesak,entahlah Areksa tidak memedulikan itu, yang jelas dia sangat benci ketika harus terlihat lemah dihadapan Marvel dan Wilona.

"Shhh.." desisan sesekali keluar dari mulut cowok itu , Areksa berbatuk dan seperti bisanya ia memuntahkan darah didalam mulutnya.

Areksa memilih mundur dan bersandar didinding yang terasa dingin sangat amat dingin, mendongkak menatap langit langit dan menghirup ogsigen untuk mengisi paru parunya.

"Pa... Reksa kangen"batin cowok itu.

Mata Areksa menatap jauh kedepan menggingat kejadian kejadian mengerikan yang ia alami setelah kematian Darka-papa kandung Areksa, yang meninggal saat Areksa berusia 7 tahun.

"Satu goresan berarti 100 cambukan, ngerti kamu Reksa?" mendengar itu seorang anak menunduk takut.

"Jangan pernah sakiti anak saya"Ujar Rendi membuat Areksa kecil meliriknya dengan takut.

"T-tapi aku juga anak papa"lirih cowok itu.

   Rendi menatap Areksa remeh lalu meninggalkan cowok itu sendirian dikamar yang memiliki cahaya yang sangat minim.

"Maa..."Lirih cowok itu dan hendak berlari mencari sangmama, namun langkah Areksa terkunci saat melihat mamanya tengah memberikan dongeng malam kepada Marvel dan Wilona, dada Areksa merasakan ada hantaman kuat yang entah datang dari mana.

AREKSA  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang