(38.Kesayangan)

2.6K 86 0
                                    

Happy Reading☠️

"Kondisi lo masih stabil dan gue yakin lo baik baik aja"Seorang cowok dengan hoodie hitam dan masker hitam sekaligus memakai topi hitam yang tak mengizinkan orang melihat wajahnya itupun keluar dari sebuah ruangan yang dikelilingi nuansa putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kondisi lo masih stabil dan gue yakin lo baik baik aja"Seorang cowok dengan hoodie hitam dan masker hitam sekaligus memakai topi hitam yang tak mengizinkan orang melihat wajahnya itupun keluar dari sebuah ruangan yang dikelilingi nuansa putih.

   Sore hari ini seluruh anggota Maraddicts tengah berkumpul dimarkas mereka untuk suatu hal yang ingin Areksa sampaikan.

"Ada penyerangan lagi dirumah susun sudut timur kota"Ujar Bimo salah seorang anggota Maraddicts.

"Lo udah cari tau siapa mereka?"Tanya Areksa membuat para sahabatnya saling tatap, Areksa mengernyit melihat ekspresi itu.

"Kenapa?"Tanya Areksa kepada Gava membuat cowok itu bergumam pelan.

"Gue rasa bukan geng motor tapi orang suruhan dan mereka emang pasukan bermotor tapi bukan geng motor mereka bukan musuh kita tapi punya misi ngehancurin usaha kita"
"Terus apa nama mereka kalau bukan musuh?"Sarkas Areksa membuat Gava terdiam.

"Gue bakal tanganin sendiri, lo kasih tau gue titik tepatnya didaerah mana"
"Gak perlu"Ujar Manuel membuat Areksa menoleh kearahnya.

"Lo larang gue karna gue penyakitan?"Ujar Areksa sembari berdecih.

"Gak juga, gue larang karna emang niat mereka buat mancing lo muncul"
"Maksut lo?"

"Papa gue bilang lo gak perlu ikut ikut kita, berantem itu bukan tugas lo lagi, lo cuma butuh istirahat dan sembuhin penyakit sialan itu dan urusan ini gue harap lo jangan pernah bertindak emosional Rek, jangan fikirin apa apa lo tau kan Auris? Dia selalu tanya ke kita kondisi lo"setelah mengatakan itu Bashan bangkit dan mendekat.

"Gerombolan itu orang suruhan papa lo Rek, kayanya dia mau habisi lo"
"Mau habisin gue? Gak perlu serepot itu"Cetus Areksa lalu pergi meninggalkan para sahabatnya yang diam membeku, Bashan menundukkan kepala sembari menghembuskan nafas.

   Areksa dengan tatapan tajam itu pergi menyusuri jalanan kota yang ramai, cowok itu menggeram saat merasakan nyeri yang semakin hari semakin sering ia rasakan, Motor itu berhenti tepat dirumah megah yang selalu ingin ia tinggalkan dan tidak pernah mau ia pijak lagi, namun kali ini kesabaran Areksa sudah diuji dan ia tak tahan lagi melihat orang orang tak bersalah selalu terkena sial karna berhubungan dengannya.

"GUE TAU LO SEMUA ADA DISINI"Suara itu menggema saat seorang Areksa Danendra berada diambang pintu dan hal itu membuat seluruh orang berbusana serba hitam berlarian menuju kepadanya.

Bugh..
Brak...
Bugh..
Bugh..
Pyar..
Bruk..
Bugh..

"Shh.."Desis cowok itu kala jantungnya berdegup tak karuan, Areksa mengigit bibir bawahnya dengan orang orang yang terus memukulinya, Areksa mencoba melawan bertindak kuat seperti Areksa yang biasa selalu menang dalam perkelahian namun ia rasa raganya mulai melemah hingga membuat dirinya hanya bisa pasrah dan bertahan untuk sebuah kesadaran.

AREKSA  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang