(28.Cukup gue yang tau)

2.9K 101 0
                                    

Happy Reading☠️

"Awas aku mau masuk!"Ujar Dava yang sendari tadi dihalangi oleh anggota Maraddicts

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Awas aku mau masuk!"Ujar Dava yang sendari tadi dihalangi oleh anggota Maraddicts.

"Gini ya dek, ini rumah sakit bukan taman bermain jadi ini bukan wilayah adek"
"Aku gak adek kamu"Cetus Dava menatap Raka tidak suka.

"Ini anak siapa sih, rusuh banget"Guman Gery mulai frustasi.

"Minggir apa aku hajar ya kalian"Ujar Dava.

"Buset kelakuan gak jauh beda sama Rek.."
"Ck"Decak Manuel menatap tajam Ruben yang dihadiahi cengiran oleh cowok itu.

"Lepasin aku! Kamu bau"Raka dan Riko refleks menjauh dan mencium aroma tubunya.

"Belum mandi lu Rik?"
"Udah"
"Lo kentut ya Ben, Makanya bau"
"Enak aja anjing"Cetus Ruben tidak terima, Dava bergumam sebal tak mau menghiraukan orang orang didepannya dan langsung melangkah masuk keruang rawat Areksa.

"Bocah gak ada takut takutnya sama kita njir"Ucap Gava yang penasaran sebenarnya siapa anak kecil itu.

   Langkah Dava terhenti mengamati gadis cantik yang kini nampak murung disebelah brankar Areksa, anak itupun memangkas jarak mendekat.

"Bang Reksa itu superhero jadi gak akan mati segampang orang nginjek semut"Ujar Dava membuat Auris refleks menoleh kepada anak tersebut.

"Dava tau Dava ganteng, gak usah kaget kak"ujar Dava sembari tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.

   Belum sempat Auris membuka suara, Areksa menunjukkan pergerakan dan mulai membuka matanya, cowok itu berdesis merasakan sakit dilengannya yang terdapat luka bekas tembakan.

"Lo gapapa kan?"Tanya Auris, Areksa menghembuskan nafas saat mengetahui dirinya berada dirumah sakit, Bukannya seharusnya ia lebih baik mati?.

"Kak.."
"Gue baik"Balas Areksa, Auris menatap mata Areksa yang mengartikan Areksa sedang tidak baik baik saja.

"Bang Reksa ngapain sih sok sokan berantem, buat Dava repot repot dateng kesini"ujar Dava membuat pandangan Areksa beralih keanak kecil yang kini menatapnya polos.

"Ngapain lo"
"Mau bunuh orang yang celakain bang Reksa"
"Omongan lo ketinggian"
"Kan ngikutin kamu"Areksa menyeringai sembari menggelengkan kepalanya sedangkan Dava kini malah naik ke brankar cowok itu dan duduk disebelah Areksa.

"Ngapain lo"
"Bang Reksa bacot"Auris membulatkan mata mendengar kata kata yang keluar dari mulut Dava sedangkan Areksa mengulurkan tangan menjewer telinga anak itu.

AREKSA  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang