(12.Pilih Kasih)

4.8K 163 10
                                    

Happy Reading☠️

      Areksa melangkah kan kaki masuk kedalam rumahnya, setelah urusannya dengan Auris selesai cowok itu memilih beristirahat dirumah, namun langkahnya terhenti saat melihat dua orang yang tidak asing berdiri dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Areksa melangkah kan kaki masuk kedalam rumahnya, setelah urusannya dengan Auris selesai cowok itu memilih beristirahat dirumah, namun langkahnya terhenti saat melihat dua orang yang tidak asing berdiri dihadapannya.

"Kemana aja?"

"Ngapain?"Bukannya menjawab cowok itu malah balik bertanya.

"Gak sopan kamu"Cetus Rendi-papa Areksa, Areksa menyeringai dan berdecih.

"Emang gue gak sopan, kenapa? Gue bukan anak lo yang selalu baik dimata lo"Timpal Areksa.

"Reksa!"tegur Tari-Mama Areksa.

"Apa ma? Mau belain suami baru mama? Dan anak tiri mama yang sangat mama sayang?"

Plakk...

   Satu tamparan dari Rendi mendarat mulus dipipi kiri Areksa membuat cowok itu menajamkan tatapannya.

"Kurang ajar kamu! Mau bagaimanapun saya ini papa kamu dan Marvel abang kamu, mau sampai kapan kamu bersikap seperti ini Reksa"

"Sampai gue mati"

"PAPA UDAH COBA SABAR TAPI KAMU.."

"Udah.. Udah.. Cukup!"Tari berusaha menarik lengan suaminya karna saat ini Rendi mencengkram kuat kerah jaket Areksa.

   Cowok itu dengan raut wajah datar menatap Rendi seolah menantang sangpapa.

Bugh..

"PAAA"Triak Tari saat Rendi memberikan bogeman yang membuat sudut bibir Areksa mengluarkan darah.

"Sudah saya duga akan seperti ini, Buat apa kita kesini dan mencemaskan anak kurang ajar seperti dia"Rendi melepas kerah Areksa dengan kasar lalu pergi meninggalkan rumah Areksa.

   Tari menatap Areksa dengan tatapan yang tidak bisa terbaca, namun jelas ada kesedihan dimatanya.

"Sayang, Mama udah pernah bilang..."

"DIA BUKAN PAPA REKSA MA!! DULU,DETIK INI DAN SAMPAI KAPANPUN REKSA GAK AKAN NERIMA MEREKA"

"Mama cuma ingin keluarga kita menyatu hangat seperti keluarga yang lain Rek"

"Jangan harap ma"

"Apa salahnya sih kalau kamu mencoba akur sama abang kamu? Coba terima papa Rendi"

AREKSA  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang