AREKSA [Completed]

(44.Langit hitam)

   •Vee gave a short message.
(Sorry gusy sengaja bikin pesan diawal soalnya aku tau kalau diakhir kalian bakal lewatin gitu aja)

Sengaja gak bilang happy reading karna emang chapter gak buat happy, makasih ya udah ngikutin Areksa sampai dititik dimana dia udah gak bernyawa lagi, makasih yang udah senyum saat Areksa ngerasa bahagia, makasih yang udah ikut nangis nemenin sedihnya karakter Areksa, makasih untuk kalian semua dan...

Dan sekarang kalian masih bertahan ngikutin Areksa hingga keperistirahatan terakhirnya, Sorry diakhir Areksa gak bisa buat kalian bahagia tapi Areksa harap kalian bisa bahagia dan selalu mengenang dia,karna apapun itu akhirnya sebisa mungkin aku akan buat menjadi akhir yang baik walau bukan yang terbaik seperti harapan kalian.

Mari sama sama melangkah dan lanjut sampai semua ini benar benar sampai diakhir....

Matahari masih menyambut pagi ini sama seperti hari hari sebelumnya namun keramai disini terlihat penuh luka dan langit menjelaskan bukan hanya mereka namun dirinya juga merasakannya.

  Langit mendung itu seakan ikut mengucapkan turut berduka cita atas kepergian Areksa, semua orang ada untuk Areksa hanya saja kini Areksa yang sudah tidak ada lagi untuk mereka, baik sahabat Areksa, anggota maraddicts, keluarga Areksa, siswa siswi Trisakti maupun orang orang yang kurang beruntung yang merasa ditolong Areksapun datang dengan tenang, bukannya tidak sedih namun mereka mencoba untuk tenang karna mereka tau Areksa benci kericuhan apalagi itu suara tangisan.

  Setelah peti itu masuk kedalam liang lahat dan dikubur oleh tanah, semua mata tak bisa berpaling dari gundukan baru yang tertuliskan nama Areksa Danendra dinisannya, Pertahanan Auris hancur kala melihat Dava yang hadir dengan bunga dan mengucapkan kalimat perpisahan kepada Areksa.