(41.Masih bertahan)

2.8K 106 1
                                    

Happy Reading☠️

   Semua orang terlihat menyingkirkan airmata mereka dan berusaha menyembunyikan raut sendu diwajah mereka, semua orang saling rangkul dan merapat pada kaca trasparan dengan senyum yang mengembang indah, menatap seseorang yang kini juga tengah men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Semua orang terlihat menyingkirkan airmata mereka dan berusaha menyembunyikan raut sendu diwajah mereka, semua orang saling rangkul dan merapat pada kaca trasparan dengan senyum yang mengembang indah, menatap seseorang yang kini juga tengah menatap mereka dengan tatapan lemah.

   Bashan mengangkat tangan yang membawa satu kantong susu coklat untuk diperlihatkan kepada Areksa dan itu membuat Areksa tersenyum lemah, Bashan mengacak singkat rambut Gery sembari tersenyum bangga menatap Areksa.

"Jangan raguin tentang seberapa kuatnya dia"gumam Bashan.

   Auris tersenyum manis sembari melambaikan tangannya dan memberi isyarat seolah mengatakan kami semua ada untuk kamu.

   Walau sudah dibantu dengan semua alat ini, Areksa dapat merasakan nafasnya yang mulai berat, ditambah hatinya yang semakin merasa nyeri, namun cowok itu merasa senang karna semua orang ada untuknya.

   Areksa menatap langit langit kamar rawatnya kala dokter Hisyam memeriksa kondisinya.

"Sangat disayangkan semua terjadi pada anak sebaik kamu"Ujar dokter Hisyam sembari menghembuskan nafas tidak tega, dokter Hisyam juga mengelus kepala Areksa penuh sayang, dengan kebaikan yang tertanam pada diri anak laki laki seperti Areksa hal ini dapat membuat semua orang bisa dengan mudah menyayanginya.

"Kamu baik baik saja, cukup istirahat dan kamu akan segera pulih"Areksa mengangguk dan tersenyum walau ia tau semua yang diucapkan dokter Hisyam itu adalah sebuah kebohongan.

"Auris"Gumam Areksa lemah, dokter Hisyam mengangguk dan segera keluar dari ruangan untuk mempersilahkan Auris masuk.

"Kamu butuh apa? Mau makan? Aku ambilin makan? Atau haus?"Areksa mengapai tangan Auris membuat gadis itu menatapnya penuh tanya.

"Aku sayang kamu"Auris tersenyum dan mendudukkan dirinya disebelah brankar Areksa, gadis itu mengelus tangan Areksa lembut.

"Cepet sembuh sayang"Ujar Auris sembari mengecup tangan Areksa beberapa kali.

"Mama kangen kamu, mama pengin kamu selalu main kerumah kaya dulu"Areksa mengangguk dan mengelus rambut Auris dengan tangan lemahnya.

"Nanti sayang"gumam cowok itu sembari tersenyum kecil.

•••••

"Jembatan yang mau Maraddicts bangun minggu lalu udah lo tanganin semua persiapannya?"Tanya Areksa kepada Manuel.

"Semua udah beres,lo gak perlu pikirin itu"Balas Manuel, Areksa mengangguk, pagi ini semua sahabatnya ada untuknya bahkan mereka bolos sekolah untuk menghabiskan waktu bersamanya.

"Anterin gue ketemu Adira"Bashan mematikan ponselnya lalu mendekat pada Areksa.

"Gimana bisa lo ketemu Adira sedangkan kondisi.."
"Gue udah sembuh"Ujar Areksa.
Brak...

AREKSA  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang