(40.Reksa Sayang)

2.9K 115 0
                                    

Happy Reading☠️

"Lo pasti capek banget Ris"Ujar Keyra sembari menyondorkan makanan dimeja Auris.

"Sekarang gimana perkembangan kak Reksa?"Tanya Meisi membuat bibir Auris tersungging.

"Dia baik kok dan gue yakin dia bisa sembuh"
"lo harus jaga diri lo karna kalau lo sakit gak ada yang jagain kak Reksa"Auris mengangguk faham dan segera makan makanan yang sudah sahabatnya itu pesankan untuknya.

Auris menatap satu tempat yang sekarang ini selalu terlihat kosong dibangku pojok kantin, tempat yang tak pernah digantikan siapapun dan tempat yang selalu disediakan untuk seseorang agar cepat kembali seperti semula, itu adalah tempat dimana Areksa duduk dan menghabiskan waktu istirahatnya bersama para anggota geng Maraddicts.

"Kamu harus kembali kak, cepat atau lambat semua harus berjalan seperti dulu"batin Auris.

•••••

"Kenapa lo lakuin semua ini?"
"karna gue mau"Balas Areksa acuh dengan mata menatap lurus kedepan, kondisi Areksa saat ini terlihat lebih buruk daripada kemarin, mata cowok itu nampak semakin sayu tangan Areksa nampak sedikit bergetar dengan nafas yang kini juga mulai terlihat tak stabil.

"Ini bakal buat hidup lo gak aman Rek"
"Gue tau"
"Gue bener ben..."
"Walau gue gak lakuin itu, hidup gue juga gak bakal baik baik aja, lo bisa pergi dan kalau waktunya udah tiba buat gue, gue harap lo lakuin apa yang gue minta"Cowok berpakaian serba hitam dengan topi yang menutupi wajahnya itupun menggeram.

"Mudah bagi lo buat gantiin gue tapi gue tau sampai kapanpun gantiin lo itu mustahil, karna sikap lo yang tetlalu baik ini buat gue gak bisa maafin lo"Cowok itu pergi begitu saja meninggalkan Areksa yang nampak diam tak bergeming sedikitpun, namun dapat dilihat sudut mata Areksa basah.

Arendra mengernyit saat berpapasan dengan cowok yang ia lihat barusaja keluar dari ruang rawat sang adik, dengan cepat Arendra segera masuk untuk mengecek kondisi Areksa.

Arendra menghembuskan nafas lega saat melihat kondisi Areksa dengan cepat cowok itu mendekat dan menaruh beberapa makanan yang ia bawa sedangkan Areksa kini hanya diam menatap Arendra dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa?"Tanya Arendra.

"Dada gue sakit"Gumam Areksa membuat hati Arendra terasa nyeri, Areksa menepuk tempat kosong ditepi brankarnya.

"Peluk gue?"Mendengar itu Arendra nampak kaget dan refleks mundur menjauh, Sedangkan Areksa kini tersenyum tipis menatap saudaranya itu, dengan langkah ragu Arendrapun menuruti perintah Areksa, cowok itu duduk dibrankar dan memeluk tubuh sang adik.

"Maafin gue Ren, gue belum bisa kasih yang terbaik buat lo dan Adira"Arendra menutup matanya, cowok itu selalu merasakan kenyamanan saat memeluk erat tubuh Areksa, ketakutan ketakutan yang selama ini Arendra simpan sedikit teralihkan karna hangatnya pelukan persaudaraan yang ia rasakan.

AREKSA  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang