FOURTY ONE

943 53 0
                                    

Jangan lupa vote

Seperti biasa kalo ada typo bilang yaa

Happy reading

Akhirnya hari Jum'at pun tiba. Kini semua siswa JHS tengah berkerumun di lapangan. Mereka diminta berkumpul karena kegiatan pramuka wajib akan segera dilaksanakan.

Sebenarnya banyak yang tidak suka dengan kegiatan ini. Bagi mereka ini tidak menyenangkan, apalagi dilaksanakan di siang bolong seperti ini.

Tak terkecuali bagi Erland dan temen-temen anehnya itu. Mereka berdiri di pinggir lapangan di bawah pohon. Gio dari tadi terus saja mengomel sambil mencabut daun-daun.

"Maksa banget sih harus ikut pramuka segala, nggak tau panas apa," gerutu Gio sambil terus melempar daun yang baru saja dipetiknya.

Yang lainnya jengah mendengar protes dari Gio yang dari tadi tidak ada habisnya. Mereka membiarkan laki-laki itu mengomel sepuasnya.

"Lo kalo protes ke kita, nggak bakal ngaruh. Mending gue temenin lo bilang ke kepala sekolah," ucap Kenzo.

"Ya mana berani gue kalo langsung ke kepala sekolah." Gio nyengir sambil memperlihatkan wajah bodohnya.

"Cemen lo! Nggak LAKIK!"

"Diem lo! Ini tuh namanya pemaksaan. Semua yang dipaksakan itu tidak baik, termasuk pramuka," ucap Gio sok bijak.

"Sok iye lo bulu monyet!"

Erland menghela napas melihatnya. Tidak satu hari tanpa berdebat. Ia memilih berbaris di lapangan karena pembina pramuka sudah memanggil mereka. Rafa dan Aksa juga mengikuti di belakangnya. Tinggal lah Gio dan Kenzo yang masih sibuk berdebat.

Kegiatan pramuka dilakukan selama tiga jam. Dimulai pukul 12 dan selesai pada pukul 3 sore.

Setelah kegiatan selesai, Erland dan teman-temannya berdiri di tengah-tengah lapangan sambil membawa corong.

"Tes tes satu dua tiga."

Erland mengecek suara dari corong. Dirasa sudah oke, ia bersiap-siap untuk bicara.

"PERHATIAN BUAT SISWA-SISWI JHS!! DIMOHON UNTUK SEGERA PULANG DAN MENGOSONGKAN KAWASAN SEKOLAH! SECEPATNYA! DAN JANGAN ADA YANG PULANG LEWAT LAPANGAN BELAKANG SEKOLAH! PAHAM?!!"

Setelah mengucapkan itu, banyak siswa yang menjawab serentak. Mereka sudah mendengar rumor bahwa sore ini lapangan belakang JHS akan menjadi tempat tawuran.

Mereka juga tidak ingin membahayakan diri, jadi lebih baik menuruti perkataan Erland.

Ica, Felis, dan Valen menghampiri Erland. Ica menatap Erland seakan berkata bahwa dirinya sudah siap.

"Kita berangkat sekarang, kumpulin anggota yang lainnya," ucap Erland pada Rafa.

Pemuda itu mengangguk dan pergi bersama dengan Kenzo serta Gio.

"Siap?" tanya Erland.

Ica mengangguk mantap. Ia kemudian berbalik menghadap kedua sahabatnya. Ia menyentuh kedua bahu sahabatnya itu seolah tahu bahwa keduanya saat ini tengah mengkhawatirkannya.

"Nggak usah khawatir, gue bakal baik-baik aja."

"Hati-hati di sana."

"Kalo sampe ada yang luka, awas aja lo," ancam Felis membuat Ica tertawa.

"Selesai nanti lo berdua harus traktir gue yupi satu dus," ucap kepada kedua sahabatnya itu.

"Eits nggak ada penolakan." Ica berbicara terlebih dahulu saat valen terlihat akan protes.

VASSILISCA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang