TWENTY SEVEN

990 61 6
                                    

Vote dulu sebelum membaca!
Hargai para penulis, kami udah capek nulis masa kalian ga ngehargain.
Cukup tekan bintang pojok kiri aja kok😉
.
.
.

Happy reading 🍂✨

Setelah Ica dan Erland resmi berpacaran kemarin, masih belum ada yang tahu tentang berita ini, termasuk teman-teman mereka. Erland dan Ica pun masih bersikap seperti biasanya.

Tak seperti satu minggu sebelumnya, kini Ica dkk dan Erland dkk duduk satu meja di kantin setelah sekian lama vakum. Akhirnya para mostwanted sekolah berkumpul satu meja lagi.

Sebenarnya Ica dkk awalnya bukan yang terlalu terkenal di JHS, tapi karena kedekatan mereka dengan Erland dkk mereka jadi terkenal sekarang. Mereka menjadi bersinar terang kek lampu kuburan:v

Saat mereka makan bersama, tiba-tiba saja tangan Erland melingkar di pinggang kecil Ica yang duduk disebelahnya. Ica pun tersedak saking terkejutnya. Lalu dia menatap tajam ke arah Erland yang nyengir kuda.

"Lo kenapa, Ca?" tanya Valen.

"Nggak papa kok."

Tak berhenti dengan aksinya tadi, Erland malah mengambil satu tangan Ica lalu digenggamnya di bawah meja sambil memilinnya. Ica berusaha keras melepaskannya tapi tetap saja tidak berhasil.

Ica takut jika nanti teman-teman mereka melihatnya, bukan apa-apa dia hanya malu. Malu-malu anjing gitu. Setelah puas menggenggam tangan Ica, tangan Erland beralih memeluk pinggang Ica dengan tangan satunya lagi. Jadi kedua tangannya sekarang memeluk pinggang Ica.

Ica yang masih makan pun dibuat kesal olehnya, dia berusaha melepaskannya tapi lagi-lagi gagal. Dengan mengumpulkan keberanian, akhirnya Ica bersuara, "Kak, lepasin."

Tapi ucapan Ica tidak di dengar oleh Erland, sepertinya Erland ingin balas dendam karena Ica kemarin mengacuhkannya saat di rumahnya.

Ica mencoba melepaskannya sambil berkata sedikit keras, "Kak Erland lepasin."

"Apa sayang?" Erland sekarang malah meletakkan dagunya di bahu Ica.

Karena ucapan Erland tadi lumayan keras, teman-temannya pun dapat mendengarnya. Mereka semua terkejut. Sampai-sampai Gio yang sedang makan mie, mie nya salah masuk ke hidung, dia pun memegangi hidungnya yang nyeri karena kemasukan mie.

Bukan Gio saja yang seperti itu, Kenzo yang tengah minum pun tersedak dan memuncratkan minumannya ke arah Felis yang berada di depannya itu.

Brak!

"Woi siapa yang bilang sayang tadi?" tanya Aksa menggebrak meja.

"Noh, si Erland bangke noh. Hidung gue sakit goblok kemasukan mie. Mana mie nya panjang juga. Ah bangsat lo, Land!" umpat Gio sambil terus memegangi hidungnya.

"Lo kenapa nyembur gue anjing?!"

"Ya maap, Beb. Nggak sengaja juga," ucap Kenzo meringis saat Felis menjambak rambutnya.

"Lo bilang sayang, Land?" tanya Rafa.

"Heem, kenapa?"

VASSILISCA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang