Harap vote dulu sebelum membaca :)
.
.
.
.
Happy reading 🍂✨"Kak Erlannnd stop!"
Erland otomatis langsung mengerem motornya secara mendadak. Lalu dia menoleh ke belakang berhadapan dengan Ica.
"Ada apa?" tanya Erland
"Gue mau bakso di pinggir jalan itu. Gue laper," ucap Ica yang berhasil membuat Erland menganga lebar.
"Lo teriak cuma buat bilang kalo lo mau bakso?" tanya Erland tak percaya. Kemudian Ica menganggukkan kepalanya polos.
"Lo gila apa gimana? Kalo tadi kita kenapa-kenapa gimana?"
"Ya kan tadi gue pas lihat warung bakso itu gue refleks langsung teriak. Kita makan dulu ya," pinta Ica.
"Enggak. Lagian sekarang udah sore banget."
"Tapi gue laper Erlaaand!"
"Nanti bisa makan di rumah."
"Tapi gue mau nya itu. Lagi pula tadi gue jalan dari sekolah kan juga ngeluarin tenaga, nah sekarang waktunya diisi lagi," ucap Ica sambil menunjuk warung bakso itu.
"Ck. Yaudah ayo," ucap Erland akhirnya mengalah.
"Yeayy!" ucap Ica senang.
Lalu mereka berdua pergi ke warung bakso di pinggir jalan itu.
"Pak baksonya 2 ya,"ucap Ica pada bapak penjual baksonya.
"Siap neng."
Sebentar menunggu, bakso Erland dan Ica sudah datang dan siap untuk dimakan. Ica langsung memakannya sangat rakus. Tidak ada anggun-anggunnya sama sekali, padahal di depannya itu ada cowok ganteng.
Erland yang melihat cara Ica makan hanya tersenyum kecil. Dia pikir, bisa-bisanya seorang perempuan makan tidak ada anggun-anggunnya saat di depan laki-laki.
'Dia emang beda" batin Erland.
"Ada kotoran di mulut lo," ucap Erland saat melihat kotoran di sudut bibir Ica.
"Mana?" tanya Ica.
Erland tidak menjawab kemudian mengambil selembar tisu. Ica berpikir, Erland akan mengelap bibirnya seperti di novel-novel yang dia baca. Jadi dia memajukan wajahnya agar Erland mudah mengelapnya.
"Lo kenapa maju-maju gitu?" heran Erland.
"Kan lo mau ngelapin bibir gue yang tadi katanya ada kotoran," jawab Ica sambil tersenyum.
"Gue kan udah bilang kalo jadi orang jangan ke-pdan. Orang gue mau ngelap bibir gue sendiri." Seketika senyuman di wajah Ica luntur mendengar ucapan Erland.
Ica mendengus kesal karena laki-laki didepannya ini. Selain kesal, dia juga malu sendiri. Dia pikir Erland akan mengelap bibirnya.
Ica kemudian mengambil selembar tissue dan membersihkan bibirnya sendiri.
"Ayo pulang keburu malem," ucap Erland kemudian berdiri dan membayar baksonya dan bakso Ica tadi.
Ica sudah menunggu Erland di samping motornya.
"Kenapa kakak yang bayarin tadi?"
"Gue kan cowok."
"Tapi tadi kan gue yang ngajak."
"Yaudah sih biarin aja."
"Tapi kan aku nggak mau nanti dikatain cewe matre sama orang-orang," kata Ica serius
"Kalo cewek minta dibeliin ini itu atau dibayarin sama cowoknya itu bukan matre. Cowoknya aja yang kere," balas Erland santai.
Ica yang mendengar itu pun di buat speechless. Dia Sampai tidak sadar jika Erland sudah duduk di atas motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VASSILISCA (END)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! CERITA SAMBIL AKU REVISI!! Ica. Seorang gadis cantik. Seorang gadis yang mampu meluluhkan hati seorang cassanova sekolah ditempat dia sekolah. Gadis yang mempunyai banyak teka-teki. Erland. Seorang cassanova sekolah tem...