END

2.5K 100 15
                                    

Untuk chapter terakhir ini, aku minta kalian buat vote. Nggak susah kok tinggal pencet bintang di bawah :)

Aku saranin buat dengerin lagunya juga ya, biar lebih berasa feel nya.

Kalo ada typo bilang

Happy reading

Seorang laki-laki menggunakan celana jeans dan kemeja panjang berwarna hitam tampak tergesa-gesa menuruni tangga yang berada di salah satu universitas.

Di punggungnya terdapat tas ransel yang masih dalam kondisi belum tertutup. Tangannya memegang sebuah map tipis berisi tugas-tugas kuliahnya. Dan tangannya yang satu memegang ponsel.

"Lo dimana sekarang? Kita udah ngumpul ini?" tanya seseorang yang berada di seberang telepon sana.

"Iya-iya sabar. Gue ketiduran pas jam kelas ini tadi," jawab laki-laki itu sambil berlari menuju parkiran mobil.

Sesekali dia menabrak orang lain karena matanya tak fokus melihat ke depan.

"Gue tunggu 10 menit lagi. Awas aja kalo-"

"Cerewet!"

Laki-laki itu mematikan teleponnya sepihak. Malas mendengar ocehan temannya.  Dia masuk ke mobilnya begitu sudah sampai di parkiran.

Suasana jalanan Bandung yang hari ini kebetulan sepi membuatnya bebas mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi.

Laki-laki itu merasakan sakunya bergetar. Rupanya temannya yang lain menelponnya. Dengan kesal dia mengangkatnya.

"Apa?" tanya laki-laki itu malas. Matanya masih fokus pada jalanan yang sepi.

"Erland lo dimana anjing? Kita udah lumutan nunggu di sini," teriak temannya membuat laki-laki yang bernama Erland itu menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Gue tadi udah bilang ke Kenzo kalo gue ketiduran di kelas, jadi sabar dulu bego!"

"Alah lama lo! Tinggal aja lah."

Erland mendengar itu menjadi kesal. "Makanya jangan di telpon dodol! Ini lagi nyetir. Sekali lagi lo nelpon gue, gue bunuh lo sampe sana," ancam Erland.

Gio selaku orang yang menelpon Erland tadi memilih menutup telponnya tanpa mengucapkan apa-apa.

Erland kembali memfokuskan perhatian pada jalanan. Dia mendesah pelan. Tak terasa dia sudah mencapai semester akhir dari kuliahnya. Tak lama lagi dia pasti akan sibuk dengan pekerjaannya. Begitu juga dengan teman-temannya.

Ingin sekali rasanya dia mengulang masa-masa sma dulu.

Memikirkan banyak hal membuat dia tak sadar bahwa sekarang sudah sampai di tempat tujuannya. Di sebelah gerbang masuk, sudah ada teman-temannya yang berkumpul.

"Lo manusia apa bututnya siput? Lama bener," semprot Gio ketika dia melihat Erland turun dari mobil.

"Kita yang dari Jakarta aja sampe duluan," ledek Kenzo lalu merangkul seorang gadis di sampingnya.

Kenzo dan gadis itu memulai hubungan saat gadis itu berada di kelas 12. Dan sudah melakukan pertunangan satu tahun yang lalu. Gadis itu Felis.

Tak sia-sia usaha Kenzo mendekati Felis selama bertahun-tahun. Melihat tekad dan keyakinan Kenzo, hati Felis luluh. Dan sekarang dia akan segera menjadi istri dari laki-laki itu.

"Bacot!"

Erland terus berjalan mendahului teman-temannya.

"Biadab! Udah ditungguin malah ditinggal," maki Gio. Laki-laki bertubuh tinggi itu berlari mengejar Erland.

VASSILISCA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang