FOURTEEN

1.6K 116 7
                                    

Harap vote dulu sebelum membaca :)
.
.
.
.
Happy reading 🍂✨

Brakk

Semua orang yang ada di dalam rumah Erland terkejut karena suara itu tadi. Dan ternyata itu tadi adalah...

"Kita ketinggalan acaranyaaa!!" teriak Gio yang buru-buru masuk kedalam rumah Erland disusul dengan Kenzo, Aksa dan Rafa.

Sontak semuanya menoleh kearah Rafa dkk. Yang dilihat hanya cengengesan nggak jelas.

"Jangan teriak-teriak setan," bisik Aksa pada Gio. Gio hanya terkekeh.

"Eh Om, Tante, maaf kita telat hehe," ucap Gio malu.

"Iya nggak papa, ayo masuk sini," jawab Maya.

Rafa dkk pun berjalan menghampiri Erland. Dan posisi Erland saat ini masih sama, yaitu menyuapi Ica.

"Lo ngapain Land, mau nyuapin Ica?" tanya Aksa heran.

Mendengar itu, Ica dan Erland gelagapan. "E-eh anu, ini tadi Ella nyuruh gue nyuapin Ica," ucap Erland gugup.

"Masa?" Aksa memincingkan matanya.

"Kalo nggak percaya tanya aja sama Ella."

"Ella, emang iya kamu yang nyuruh bang Erland buat nyuapin kak Ica?" tanya Aksa pada Ella.

"Enggak kok kak, bang Erland nya sendiri yang mau," jawab Ella dengan senyum yang, ehm sulit diartikan.

'Anak setan lo," ucap Erland dalam hati sambil menatap Ella.

"Bohong lo land, orang lo sendiri yang mau nyuapin Ica. Ada apa nih kalian?" tanya Aksa sambil menaik-turunkan alisnya.

Erland pun menatap Ella dengan tajam, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum tidak jelas.

"Ella yang bohong," kata Erland.

"Anak kecil nggak mungkin bohong kali land," balas Kenzo.

"Trus kok lo ngundang Ica? Emang Ella kenal sama Ica?" tanya Gio.

"Ya kenal lah kak." Bukan Ica yang menjawab tapi Ella.

"Oh," jawab Gio manggut-manggut.

Setelah acara selesai, Ica memutuskan untuk pulang ke rumah. Tapi sebelum itu dia memberikan kuenya tadi kepada Maya.

"Tante, ini Ica bawain kue. Maaf ya cuma bisa bawa ini." Ica menyerahkan kue tersebut kepada Maya.

"Makasih ya Ica, nggak papa kok ini aja Tante udah makasih banget," jawab Maya sambil tersenyum.

"Ya udah kalo gitu Ica pamit pulang duluan ya Tante," pamit Ica.

"Kamu pulangnya naik apa?"

"Naik taksi online."

"Kalo gitu biar dianter sama Erland aja."

"Eh nggak usah Tante, Ica naik taksi aja takut ngerepotin."

"Udah nggak papa, lagian juga tadi kamu kan dijemput sama Erland."

"Ya udah deh Tan," ucap Ica akhirnya.

"Erland, kamu anterin Ica ya," ucap Maya pada Erland.

"Hm."

"Titip salam buat calon besan ya, ca," ucap Maya sambil tersenyum menggoda.

"I-iya Tan," jawab Ica kikuk. Kelakuan mama sama camernya itu sama saja, eh camer?

Erland kemudian mengantar Ica pulang menggunakan mobilnya lagi.

VASSILISCA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang