THIRTY

1K 57 5
                                    

Chapter 30 comiiinngg!!!
.
.
.
Vote dulu sebelum membaca
Ramein juga sama komentar kalian

Happy reading 🍂✨

"Gio anjing lo! Gorengan gue itu," teriak Aksa berlari mengejar Gio yang tengah memakan gorengannya.

"Pelit amat lo, bagi sedikit juga," balas Gio yang juga berteriak.

"Sedikit your eyes! Lo ngambil gorengan gue lima trus minum gue juga lo habisin bangsat," umpat Aksa yang kemudian memilih duduk dari pada mengejar Gio.

"Lwebih enwak mwinta dwari pada bweli swendiri," ucap Gio sambil mengunyah makanannya.

Aksa mendengus kesal. "Ngomong terus, gue doain lo keselek baru tau rasa lo."

"Doa lo nggak mempan," ledek Gio.

Aksa kemudian mengangkat kedua tangannya di depan dada seraya berdoa, "Ya Allah, semoga teman laknat hamba yang bernama Georgio putra marvel keselek gorengan. Kabulkan lah doa hambamu yang paling cakep ini. Aamiin."

"Aamiin."

Semua orang yang ada di markas Eagle pun ikut mengamini. Ya, mereka saat ini berada di markas bersama anggota Eagle lainnya. Hanya sekedar acara kumpul dan nongkrong bareng.

Setelah beberapa saat hening. "Gue bilang doa lo itu nggak mem- uhuk uhuk." Ucapan Gio terpotong karena dia tersedak saat memasukkan potongan gorengan terakhirnya.

Gio terbatuk-batuk sambil memukul-mukul dadanya berharap bisa meredakan batuknya. Tapi yang ada malah makin parah.

"Alhamdulillah doa gue terkabul, terima kasih ya Allah," seru Aksa yang tak percaya doanya dikabulkan.

"Anjing lo uhuk," umpat Gio.

Aksa tersenyum sinis. "Lo liat kan, doa orang yang terzolimi selalu manjur."

"Berkat kita-kita juga yang aminin," sahut Kenzo.

"Uhuk uhuk uhuk woi minum woi sakit ini tenggorokan gue," teriak Gio sambil lari kesana kemari mencari minum.

"Gue minta minum," ucap Gio pada Rafa yang sedang meminum es teh nya.

"Gak."

"Gue minta minum, Bim." Kini Gio beralih pada Bima anggota Eagle yang masih kelas X.

"Maap Bang, tapi nggak dibolehin sama Bang Aksa," ucap Bima yang kelewat jujur sambil menunjuk Aksa.

Gio menatap Aksa garang yang dibalas tatapan tak kalah garang dari Aksa.

"Apa lo?" sinis Aksa.

Tatapan garang Gio kini berubah menjadi tatapan memelas. "Ayo lah Sa, gue minta minum uhuk uhuk," Gio memohon pada Aksa dengan sangat.

"Minuman gue udah lo habisin tolol!"

"Land, uhuk minta minum dong uhuk uhuk." Gio memohon dengan sangat kepada Erland.

"Dua seringgit," balas Erland yang menirukan ucapan Mail.

"Anjing lo, woi minta minum gue keselek ini bangsat uhuk uhuk uhuk," batuk Gio yang makin menjadi-jadi.

Semua orang yang ada di markas hanya diam saja sambil menatap Gio datar. Kecuali Aksa yang menatapnya dengan senang.

"Elah temen bangsat lo pada." Gio pun berlari kearah kamar mandi yang ada di sana. Sedangkan yang lain sudah tertawa melihat Gio yang lari sambil terbatuk-batuk.

"Mampus tuh orang, biar tau rasa," ucap Aksa yang diangguki setuju dari yang lainnya.

Mereka kesal dengan Gio yang sedari tadi mengambil makanan mereka. Saat ada yang pesan makanan dari warung mbak Titi, warung dekat markas mereka, selalu saja dimakan dulu oleh Gio. Bahkan yang punya makanan belum sempat memakannya.

VASSILISCA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang