TWELVE

1.7K 131 17
                                    

Harap vote dulu sebelum membaca :)
.
.
.
.
Happy reading 🍂✨

Sepulang sekolah, Ica menunggu Erland di parkiran. Dia berdiri di samping motor Erland. Ica tahu motor Erland karena dia sering menaikinya.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, akhirnya Ica melihat Erland yang berjalan menghampirinya.

"Lama banget sih lo, gue udah jamuran nunggu lo tau nggak sih?" omel Ica pada Erland.

"Lo cuma nunggu sepuluh menit aja kaya nunggu berabad-abad," cibir Erland.

"Heh asal lo tau yah, nunggu itu bagi perempuan nggak enak tau," balas Ica tak terima.

"Terserah lo aja lah, sekarang naik buruan," kata Erland.

Dengan sedikit rasa kesal pada Erland,  Ica naik ke atas motor Erland. Setelah itu mereka pergi ke mall yang berada tak jauh dari JHS.

Setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit, mereka sampai di salah satu mall yang ada di Jakarta.

Ica dan Erland memasuki mall itu bersama, tapi tidak bersejajar. Erland berjalan di depan sedangkan Ica berjalan dibelakangnya seperti pembantu.

'sumpah gue kayak pembantu anjir' dumel Ica dalam hati.

Karena asik mendumel, Ica sampai tidak tahu kalau Erland sedang berhenti. Sehingga Ica menabrak punggung tegap Erland.

"Aduh... Kalo berhenti bilang-bilang dong,"

"Ayo masuk!" Erland tidak menjawab, dia malah mengajak Ica ke suatu toko baju.

"Ngapain kita kesini? Oh lo mau beliin adek lo baju ya," tebak Ica.

"Adek gue masih umur empat tahun."

"Lah terus kenapa ke toko ini, seharusnya kan ke toko baju anak-anak." Ica menarik Erland untuk pergi dari sana.

"Kita kesini beli baju buat kita sendiri."

"Loh kenapa jadi kita yang beli baju?" tanya Ica yang tak paham akan pemikiran Erland.

"Kita ini masih pakai seragam sekolah, lo gak malu pakai seragam sekolah?"

"Enggak," jawab Ica polos.

"Ck. Udah lo ikut aja kenapa sih," kata Erland menarik tangan Ica untuk memasuki toko baju tadi.

Di dalam toko baju itu mereka berdua sedang memilih-milih baju yang cocok. Dengan cepat, Erland menemukan baju yang cocok.

 Dengan cepat, Erland menemukan baju yang cocok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti itu baju yang dipilih Erland.

Jika Erland sudah menemukan baju yang cocok untuknya, lain halnya dengan Ica. Gadis itu tengah bingung memilih baju yang cocok untuknya.

Setelah berputar-putar sekitar 10 kali, akhirnya Ica sudah menemukan baju yang cocok untuknya.

Setelah berputar-putar sekitar 10 kali, akhirnya Ica sudah menemukan baju yang cocok untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VASSILISCA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang