Setelah mengambil cuti 2 hari; akhirnya Luna sudah bekerja kembali. Ia masih mengenakan kacamata karena bengkak dimatanya masih sedikit terlihat. Luna pun menjadi sedikit pendiam dan memilih untuk makan sendiri di meja kerjanya. Pak Ronald yang melihat karyawannya menjadi pendiam seperti ini akhirnya mencoba untuk mengajak ngobrol Luna. Dengan santai tentunya.
Dengan segala keputusan yang Luna ambil, kemungkinan besar dia akan banyak izin untuk mengurus perpisahannya dengan Damian jadi mau tidak mau dia harus jujur dengan Pak Ronald. Untungnya Pak Ronald sangat memahami dan mengerti posisi Luna. Luna diperbolehkan untuk izin selama tidak menganggu pekerjaan dan jadwal Pak Ronald. Dan Luna menyanggupi hal tersebut.
Hari ini terhitung sudah seminggu Luna pisah rumah dengan Damian, bahkan Keenan masih menginap dirumah Gian. Untuk saat ini Luna harus berbohong bahwa dia dan Damian harus keluar kota karena masalah kerjaan jadi Keenan harus menginap dulu dirumah Gian. Untungnya Keenan tidak mempermasalahkan hal itu.
Pak Ronald sudah pergi untuk lunch meeting di salah satu branch perusahaan mereka dan tidak akan kembali ke kantor. Bahkan Luna sudah diperbolehkan pulang bila dia mau; tapi Luna hingga kini masih dikantor, fokus dengan semua pekerjaannya yang tertunda. Lebih tepatnya mencoba untuk melupakan semua masalahnya, sementara. Hari ini dia pun skip untuk makan siang.
"Misi permisi"
Luna melihat ke arah pintu ruangannya dan sudah ada Rendy bersama dengan Dani dan Sheila. Rendy mengangkat tinggi-tinggi plastik bertuliskan Mcd itu dan berseru "Gw beliin lo mcnugget nih"
Luna terkekeh pelan sambil mengangguk pelan mengajak teman-temannya untuk ke ruangan pantry khusus untuk para atasan di lantai itu. Pantry itu terlihat lebih kecil dibandingkan dengan break out room yang ada di lantai bawah. Kalo kata Dani, pantry khusus bos beda isinya dibanding buat karyawan-karyawan biasa. Tehnya aja bukan yang biasanya ada di minimarket. Jadi ketika Luna mengajaknya untuk ke Pantry kecil, Dani termasuk orang yang paling bahagia.
"Mau minum apa ?" tanya Luna sambil membuka kulkas yang dikhususkan untuk minuman kaleng dingin. Rendi dan Dani langsung mengambil kaleng Starbucks yang selalu tersedia disana tanpa berfikir panjang tentunya, kapan lagi ambil gratisan. Luna hanya tertawa pelan melihat tingkah teman-temannya.
Sheila meletakkan bungkusan Mcd di meja island sambil mengeluarkan semua pesenan mereka. Luna duduk disebelah Rendy sedangkan Sheila duduk disebrang bersama Dani "Kok belum pada pulang ?" tanya Luna
"Gw masih ngerjain presentasi" ucap Dani sambil mengunyah burgernya
"Gw masih ada kerjaan. Biasa akhir bulan nih" saut Rendy tanpa ditanya
"Emang ada yang nanya lo ?" Sheila mengejek Rendy dan tertawa; pandangannya mengarah ke Luna yang hanya bisa tersenyum sedikit sambil memakan sedikit demi sedikit mc nuggetnya "Makan Lun... Lo ga makan siang"
"Gw makan siang kok Mba"
"Jangan ngeboong. Kita tau dari Mas Heri lo ga makan dan ga mesen apa-apa sama Mas Heri" jawab Dani sambil meminum colanya
"Ya karena gw ga laper ?" ujar Luna ragu-ragu sambil tersenyum
"Lo kenapa ?" tanya Sheila tanpa basa basi. Rendy langsung menendang kaki Sheila dari bawah meja sedangkan Dani langsung melotot memerhatikan Sheila; Sheila hanya mengerutkan keningnya dan berdecak "Elah, klo pake basa basi, kita bisa dikantor ampe jam 10. So spill Lun, lo kenapa ?"
"Ya tapi pake intro kali Mba" kata Rendy sambil melihat Luna "Iya, lo kenapa Lun ?" lanjutnya
Luna melihat ketiga temannya secara bergantian. Dia memikirkan segala kemungkinan yang ada apabila ia menceritakan kepada ketiganya. Mungkin Sheila bisa membantunya dalam urusan data dirinya dalam sistem perusahaan karena Sheila merupakan bagian dari Human Capital. Untuk Rendy, Dani bahkan Ivan – Luna yakin Dani akan memberitahukan hal ini ke Ivan nantinya – setidaknya Luna tidak akan merasa dikucilkan karena ketiga temannya akan selalu berisik ketika bersama dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' All in You
Romance"Trapped up on a tightrope now we're here, we're free. Fallin all in you - Shawn Mendes" Ketika rasa itu kembali dan Jeffrey mendapatkan kesempatannya, apakah ini salah ? Non Baku Warning : Beware for harsh word, fighting scene and some mature conte...