Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam ketika Luna mengecek jam ditangannya. Ia melihat Tristan yang masih asik meledek ke Tanaka karena ia akan segera menikah, sepertinya dia tidak akan menganggu adiknya itu.
"Kenapa lo ?"
Luna melihat ke Keisha dan terkekeh pelan "Kayaknya gw balik duluan deh" Keisha langsung mendesah dan memutar kedua bola matanya dengan malas
"Kenapa ? Ga boleh pergi lama-lama sama Damian ?" Luna hanya mengangguk dan tersenyum
"Emang bangsat Damian"
"Heh! Jangan gitu"
"Kemana lagi dia ? Sama Barra lagi ? Ketemu Dara lagi ?"
"Sutt berisik lu"
"Ya lagian lu bego sih.. Diem aja.. Untung gw cepet-cepet lepas dari Barra"
Luna memastikan bahwa tidak ada Jo disamping Keisha pada saat ini; dan beruntung karena lelaki itu sedang izin ke toilet; lalu berbisik "Cepet-cepet lepas tapi dapet Abi ya ?"
"ADUH!" teriak Luna ketika Keisha sudah memukul lengan Luna cukup kencang dan mendapat perhatian dari yang lain. Keisha hanya tersenyum "Balik ngobrol sana" ujarnya
Luna hanya tertawa melihat muka Keisha yang sudah merah "Diem deh Lun... Gw ga bisa bilang itu---" Luna langsung menghentikannya dan melanjutkan perkataan yang dia sudah sangat afal "Sebuah kesalahan karena lo sayang banget sama Abi... Iyaa gw paham kok"
Setelah puas meledek Keisha; Luna mencolek lengan Tristan dan berbisik "Gw balik duluan ya"
"Baru jam 8 njir!"
"Ya karena ituu" Tristan hanya melihat Luna dengan muka malas; ia mengeluarkan kunci mobilnya dari dalam kantong dan memberikan kepada Luna "Nih nyetir sendiri... Gw ga mau balik ke apart jam segini"
"Ish! Yaudah" Luna mengambil kunci mobil tersebut dan berdiri "Semuanya, balik duluan ya..." Ia melambaikan tangannya kesemua
"Yah kok balik kak ?" Xavier bertanya
"Iya nih mau jemput Keenan dulu dirumah Mas Gian"
Jeffrey tiba-tiba berdiri dan melihat ke Luna "Sini biar gw yang nyetir"
"Eh ga usah gpp Jeff"
"Gpp sini..."
"Lo minum gak ?" Tanaka bertanya untuk memastikan dan mendapat gelengan dari Jeffrey "Gw dari tadi minum cola" jawabnya
"Yaudah sana anterin Luna, Jeff. Nanti jemput gw lagi" Ujar Tristan santai dan mendapat lirikan tajam dari Luna
"Lo jahat banget sih sama Jeffrey!" Luna memukul bahu Tristan; Tristan mendesis dan bersungut "Dia juga pasti ga keberatan kan ? Lu sih nyusahin harus pulang jam segini"
Karena Luna tahu dia akan lelah berdebat dengan Tristan; akhirnya dia hanya menurut dan membiarkan Jeffrey untuk mengantarkannya
. . .
"Kak Karin! Makasih yaa udah jemput Keenan tadi. Duh aku ga enak deh beneran" Seru Luna ketika ia sudah sampai dirumah Gian. Karin hanya tersenyum dan menepuk pelan punggung adik iparnya ini
"Apa sih.. Santai aja kali Lun. Keenan kan anak aku juga"
"Tetep aja.. Makasih ya Kak... Anaknya mana sekarang ?" tanya Luna; Gian yang baru selesai mandi pun keluar dari kamarnya
"Eh adek... Ngapain ?"
"Jemput Keenan hehehe" ucap Luna sambil tertawa
"Ih kamu.. Kan udh Mas bilang, dia nginep. Lagi asik itu mereka" jawab Gian; dia melihat ke belakang Luna dan mencari seseorang yang seharusnya mengantar Luna
"Cari siapa Mas ?"
"Tristan... Mana tuh anak ?"
"You wish banget Mas. Dia bete karena aku harus pulang cepet. Jadi dia gamau nganterin aku"
"Loh terus kamu nyetir sendiri ?"
Luna menggeleng "Aku sama Jeff. Dia diluar katanya mau nyebat dulu"
"Lahh gimana sih. Suruh masuk kali" Gian berjalan keluar dan melihat Jeffrey sedang merokok disamping mobil yang Gian tau itu adalah mobil Tristan. Gian menggeleng pelan dan memanggil Jeffrey
"Jeff"
"Eh Mas Gian" Jeffrey mematikan rokoknya dan berjalan ke arah Gian dan menyapanya dengan sopan
"Ngapain lo di depan ? Sini masuk"
"Iya Mas" jawab Jeff dan berjalan masuk mengikuti Gian untuk duduk diruang tamu. Ketika Gian dan Jeffrey sedang mengobrol, Luna berjalan keatas untuk mengintip ke kamar Nanda dan melihat Keenan yang asik sedang main xbox milik Nanda
"Keenan"
"Eh Mommy!" Keenan meletakkan stick xbox di lantai dengan pelan dan berlari ke arah ibunya. Luna memeluknya dengan erat
"Yuk pulang yuk"
"Keenan boleh ya nginep dirumah Nanda aja ?"
"Emang Keenan sekangen itu sama Nanda ?"Keenan mengangguk
"Iya... Kan kita beda sekolah"
"Izin Daddy dulu ya" Keenan mengangguk dengan semangat ketika Luna mengambil handphonenya di dalam tas dan segera menelepon Damian.
"Halo Mas"
"ya ?"
"Keenan mau ngomong" Luna memberikan handphonenya ke Keenan dan membiarkan Keenan berbicara dengan ayahnya. Setelah 2 menit diskusi berlangsung akhirnya Keenan menyerahkan kembali handphone milik Luna
"Halo" sambung Luna
"Keenan mau nginep dirumah Nanda"
"Iya tadi dia nanya boleh apa engga"
"Yaudah biarin aja... Besok pulang kan"
"Iya besok aku jemput lagi dia"
"Okey... Mas meeting lagi ya"
"Iya bye"
"Bye" dan Luna mematikan sambungan teleponnya dan melihat Keenan yang lg tersenyum
Luna hanya tertawa pelan dan mengacak rambut Keenan "Iyaa udah sana nginep. Besok Mommy jemput yaa sore.. Oke ?"
"Oke!! Makasihhhh" Keenan memeluknya kembali "Iyaaa sama-sama.. Have fun ya"
Setelah berpisah dan sedikit memberi wejangan kepada Keenan akhirnya Luna berjalan kembali ke ruang tamu dimana Gian dan Jeffrey juga Karin sedang mengobrol
"Ku pulang ya Mas" Gian mengangguk sambil berdiri dan memeluk adik perempuannya ini "Iya.. Benerkan Keenan mau nginep"
"Iyaa.. Tadi udah izin Mas Damian juga. Besok ku jemput ya"
"Iya gampang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' All in You
Romansa"Trapped up on a tightrope now we're here, we're free. Fallin all in you - Shawn Mendes" Ketika rasa itu kembali dan Jeffrey mendapatkan kesempatannya, apakah ini salah ? Non Baku Warning : Beware for harsh word, fighting scene and some mature conte...