33

67 4 8
                                    

Warning : a little bit mature content and harsh words. Be wise

-----------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drt

Drt

Drt

"Hello ?" suara paraunya terdengar dari seberang sana sesaat dia berhasil mengangkat panggilan pada ponselnya.

"Aluna Davina Shankara"

"Urgh... Ya mba" yups she's on trouble as soon as she heard someone called her full name. Luna paham banget itu suara Mba Sheila, ia memijat pelan keningnya; sakit kepala menyerangnya. Too much alcohol indeed.

"Jam berapa ini ?"

Luna membuka matanya pelan dan mengecek jam pada ponselnya sebentar sebelum kembali berbicara pada seseorang yang menelponnya "It's 10 am in the morning... am I late ?"

"Well, lucky you Pak Ronald ga ada di kantor and no one is searching you" Luna bisa mendengar tawa Sheila dari seberang sana.

"Fuck"

"Wow seorang Aluna baru aja mengumpat. Lo lagi hangover ya ?"

Luna tertawa kecil dan tawanya terhenti ketika ia merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang "Mba, I'll take my day off. Can I call you back ?" ucapnya pelan; setelahnya Luna meletakkan kembali ponselnya pada nakas sebelah tempat tidur. Luna terkejut dan baru tersadar bahwa ini bukan kamarnya; ini bukan rumahnya.

Wanita itu bisa melihat cardigan, baju dan jeansnya sudah berantakan dilantai; Luna segera mengecek ke dalam selimut dan ia hanya bisa menghela nafas "Shit" umpatnya pelan. Luna menghela nafasnya dan melirik kesebelahnya dan menemukan lelaki yang masih tertidur pulas dengan nafasnya yang masih teratur. Luna memperhatikan lelaki itu dengan seksama.

Rambut halus pada wajah tampan itu sangat terlihat jelas; bulu mata panjangnya pun sangat ketara. Luna tidak pernah melihat Jeffrey sedekat ini. Bahkan berharap atau bermimpi pun tidak. Those eyes, nose, plump lips, and sharp jaws. Jeffrey Kusuma is surely something. And yes, last night was wild and tadaa they slept together.

"Shit Keenan!" seru Luna seketika alam sadarnya memberikan alarm tentang Keenan. Luna segera bangun dari tidurnya dan berniat mengambil semua baju-bajunya tapi semua gerakannya ditahan oleh tangan kekar Jeffrey. Lelaki itu membawa Luna untuk kembali ke tempat tidur dan membaringkan wanita itu disebelahnya; Jeffrey memiringkan badannya dan menyangga kepalanya dengan tangan kekarnya, ia tersenyum kecil dan memberikan kecupan kecil pada pipi Luna "Morning" sapanya

"Morning"

"Na" "Jeff"

Jeffrey terkekeh pelan dan mempersilahkan Luna untuk berbicara terlebih dahulu "Go on" ujarnya

Fallin' All in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang