47

51 5 2
                                    

Warning : a little bit mature content and harsh words. Be wise

-----------------------------------------------------------------

Sesuai dengan rencana Luna sebelumnya, hari ini dia berjanji untuk bertemu dengan Citra. Tentu tanpa sepengetahuan dari Tristan – walaupun Jeffrey tahu – tapi keduanya sudah berjanji untuk tidak memberitahukan Tristan. Karena Luna akan bertemu dengan Citra, makanya hari ini dia menyetir sendiri, tadi sih Jeffrey kekeuh mau anterin tapi di tolak sama Luna. Dengan alesan takutnya Citra ga nyaman. Soalnya membujuk Citra untuk bertemu dengan dirinya aja susah gimana kalo dia tau ada Jeffrey? Akhirnya Jeffrey menurut dan memilih untuk menjemput Keenan dan menemani si anak lelaki itu di rumah.

Luna kini sudah menunggu Citra di lobby kantornya; dia bisa melihat dari jauh ketika Citra sedang berjalan menuju mobilnya. Gadis itu mengenakan blazer pink dengan tanktop putih di dalamnya serta ankle jeans dan dipadukan dengan heels pink. Luna semakin paham kenapa saudaranya sangat menyukai Citra, she's that pretty. Inside and outside. Luna salut akan itu.

"Kak Lun" sapa Citra ketika membuka pintu mobil Luna

"Hai!! Ayo ayo masuk"

Citra tersenyum dan menutup pintu mobil Luna; Luna segera menjalankan mobilnya sambil sesekali melirik ke Citra dan tersenyum "Eh kita mau makan kemana ya enaknya?" tanya Luna sambil fokus menyetir.

"Terserah kak. Mau ke senopati atau ke gandaria?"

"Oke senopati aja deh. Biar deket dari sini" Citra mengangguk. Sesungguhnya dia cukup canggung bertemu lagi dengan Luna. Semenjak dia putus dengan Tristan, keduanya sudah jarang bertemu. Walaupun kadang sesekali Luna mengirim chat atau mengomentari storynya. Tapi tetap saja.

Tapi Luna mencoba sebisa mungkin untuk mencairkan suasana dan membuat Citra nyaman, seperti biasa. Akhirnya mereka sampai di salah satu restoran, Citra tertegun sebentar. Ini salah satu restoran favorit Tristan. Citra melirik ke Luna yang sedang membereskan barang-barangnya. 'Ini Kak Luna tau ga sih? Ini kan restoran kesukaan Tristan', batinnya.

"Yuk"

Keduanya turun dan segera masuk ke dalam restoran; setelah selesai memesan makanan yang ada di menu, Luna tersenyum menatap Citra. Malam itu Citra terlihat sangat cantik Luna akui, sepertinya gadis itu memberikan sedikit perm pada rambutnya "Jadi, kabar kamu gimana Cit?" tanya Luna

"Baik Kak. Kakak gimana? Eh anyway... Congratulations for your engagement with Jeffrey" ucap Citra dengan tulus.

Luna tersenyum sipu "Thank you. Aku ga nyangka akan di tahap ini sih. I mean with Jeffrey."

"He likes you for a long time, Kak. We know it all" ucap Citra dan membuat Luna mengangguk pelan sambil meminum minuman yang dia pesan sebelumnya.

"But anyway, how about you Cit? Aku kangen deh ngobrol-ngobrol sama kamu"

"Nothing new, nothing special kak. Semua masih sama"

"New boyfriend, perhaps?" tembak Luna yang membuat Citra tersenyum awkward; gadis yang di depan Luna itu menggeleng "Engga kak. Aku belum punya pacar lagi"

"Ih kenapa? You should Cit. You should find your happiness too. You're pretty. Don't waste it" puji Luna dengan jujur. Seketika Citra teringat kejadian dimana dia pernah bertemu dengan Luna berdua sebelum akhirnya dia menerima pernyataan cinta dari Tristan.

"I don't have time for that, Kak"

"Cit, sorry"

"It's okay Kak. After broke up with Tristan fokusku hanya kerja untuk melunasi semua utang-utang Ibu dan menyekolahkan adekku. Jadi aku ga kepikiran untuk cari pacar lagi" ujar Citra dengan jujur yang membuat Luna terdiam.

Fallin' All in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang