40

57 5 4
                                    

Makan malam hari ini ternyata tidak diselenggarakan di apartment Valerie maupun di rumah Oma—tempat biasa semua keluarga Kusuma berkumpul—melainkan dirumah Om Radi dan Tante Angel, Rumah kedua orang tua Valerie dan Sandra. Pintu pagar yang menjulang tinggi itu pun terbuka ketika Jeffrey membunyikan klakson mobilnya. Lelaki itu segera memarkirkan mobilnya dan melirik ke Luna yang terlihat gugup. Wanita itu kerap memainkan dan kadang sedikit menggaruk jari jemarinya.

Jeffrey langsung memegang lengan Luna "Na, yuk turun"

"Jeff tunggu"

"Hmm"

"Am I look okay ? Aku ga salah kostum kan ?"

Jeffrey tersenyum dan merapikan rambut Luna "Engga sayang. You're perfect. Ayo turun" ajak Jeffrey. Setelah mengatur nafasnya berulang-ulang kali, akhirnya Luna turun dari mobil menyusul Jeffrey yang sudah duluan. Jeffrey mengenggam tangan Luna erat dan mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah besar itu.

"Uncle Jeff!!"

Jeffrey tersenyum dan merentangkan tangannya untuk menyambut dua gadis kecil yang berlari kearahnya "Hey girls" sapanya

"We've been waiting for you. Dinner is almost ready" ucap gadis kecil yang bernama Emily. Rambut panjanganya dibiarkan tergerai dan dihiasi oleh bando scrunchie berwarna pink, warna senada dengan dressnya.

"Let's go to the family room Uncle" ajak gadis kecil berkuncir dua yang bernama Jenia. Jeffrey hanya mengangguk dan mengikuti kedua gadis kecil itu, tak lupa ia mengajak dan menggenggam tangan Luna. Benar-benar ga bisa lepas sebentar aja.

"MOM! UNCLE JEFF IS HERE" teriak Emily. Semua atensi yang di ruang keluarga itu pun tertuju pada Jeffrey dan Luna yang berdiri disana. Luna tiba-tiba merasakan keringat dingin di kedua telapak tangannya, bibir dan tenggorokannya terasa kering. Jantungnya berdebar terlalu cepat dari biasanya, Luna tiba-tiba merasa tidak pede berada disini-di lingkungan keluarga Jeffrey. Luna juga melepaskan genggaman tangan Jeffrey ketika netranya bertemu dengan netra seorang wanita cantik yang Luna bisa menebak itu adalah Ibu dari Jeffrey.

Valerie yang baru saja kembali dari ruang makan-pun terlihat heboh dan tersenyum lebar. Seketika memori percakapannya dengan Jeffrey tempo dulu diputar kembali. Valerie bisa menebak sekarang siapa wanita yang berhasil membuat adik sepupunya sampai segalau itu. Dan ternyata, wanita itu pun datang malam ini.

"Finally!!!! Lo Aluna kan ? Yang waktu itu kita ketemu di Bali ?" tebak Valerie sambil memegang lengan Luna, ia tersenyum ramah.

Luna yang terlihat kikuk hanya bisa mengangguk pelan dan tersenyum "Hai... It's been a long time, I guess?" ucapnya

"Oh my god! I remember!!" kini giliran Sandra yang heboh "Hai Aluna, come come" ajak wanita itu.

Luna tidak mengira makan malam ini akan dihadiri oleh semua keluarga Jeffrey. Kecuali Oma Opa Jeffrey, yang sepertinya terlambat datang dan melewatkan makan malam bersama. Setelah bertegur sapa dengan sepupu yang lain --Jeffrey mengenalkan Luna ke Chris dan Samuel juga secara resmi—Jeffrey juga mengenalkan Luna ke tante dan om-nya yang hadir malam itu. Reaksi mereka ? Sangat welcome. Karena ini pertama kalinya seorang Jeffrey mengajak seorang wanita masuk ke keluarganya—tentunya selain Astried.

Setelah selesai, kini giliran Jeffrey mengajak Luna untuk berkenalan dengan kedua orang tuanya, Jeffrey tersenyum, tangannya ia letakkan dipinggang Luna "Mami Papi, kenalin ini Aluna." ucap Jeffrey.

"Selamat malam Om Tante"

Audrey yang malam itu tampak elegan langsung berdiri dan merangkul Luna "Aduh cantik sekali. Aluna, salam kenal sayang" ucap Audrey dengan ramah dan membuat Luna sedikit lega. Sepertinya malam ini akan berjalan dengan baik, batinnya.

Fallin' All in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang