Crush On You 12

938 91 5
                                    

Hembusan angin semakin kencang. Cuaca di amerika memang tidak bisa diprediksi. Ugh, dingin sekali. Benjiro dan Cemal sampai harus menaikan selimut sampai ke leher dan berpelukan dengan erat. Hah, baru ini terasa hangat, batin Benjiro.

Perlahan-lahan Benjiro pun membuka mata. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah sang kakak yang nampak tenang saat terlelap. Bibir Cemal sedikit terbuka, meskipun tidak ada suara dengkuran sama sekali. Gimana caranya Cemal bisa awet muda, ya?, pikir Benjiro.

Hah, apa-apa Benjiro ini, bagaimana dia bisa tidak menahan diri saat Cemal menciumi bibirnya? Bahkan, pundak Benjiro terasa perih setelah digigit Cemal tadi. Benjiro mencoba mengingat kembali, betapa lihainya bibir Cemal mencium bibirnya, sampai-sampai lidah keduanya ikut beradu.

Benjiro menyipitkan mata. Dalam hati ia merutuki kebodohannya itu. Hah, bisa-bisanya gue, batin Benjiro. Benjiro pun bangun. Seperti biasa Cemal tetap dalam posisi masih terlelap. Memangnya seberapa lelahnya sih Cemal ini?, batin Benjiro.

Benjiro mengikat rambutnya ke belakang. Ia pun menuju dapur dan mencoba melihat-lihat isi kulkas dan lemari. Hm, lengkap juga nih, batin Benjiro. Benjiro pun mengambil beberapa bahan untuk memasak mie instan. Mulai dari telur, sayur mayur, udang, dan keju mozarella. Ugh, pasti rasanya sedap sekali, batin Benjiro.

“Ben,“ seru Cemal. Benjiro kaget sampai-sampai ia mundur beberapa langkah setelah menutup kulkas, dan melihat penampakan Cemal dengan rambut acak-acakan dan mata sedikit membengkak. “Jangan ngagetin napa mas,“ ucap Benjiro protes. Cemal mendengus. “Siapa juga yang ngagetin, kamu aja orangnya yang emang suka kagetan,“ sahut Cemal. Ia pun mengambil sebotol air es dari dalam kulkas dan langsung meminumnya dari botol.

Cemal memberengut. Ini bukanlah dikarenakan ia sebal atau marah pada Benjiro, melainkan efek-efek setelah bangun tidur. Mengerti maksud Cemal bagaimana, bukan? Cemal pun ke kamar mandi membasuh muka lalu membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan. Setelah itu ia pun duduk di meja dapur. Ini adalah mini bar.

“Loh? Buat mas mana?“ tanya Cemal. Ia heran mengapa Benjiro hanya membuat semangkuk saja. Kemana mangkuk Cemal berada? “Bikin sendiri lah, ini buat aku mas, laper!“ ucap Benjiro. Ia sengaja membuat mie instan komplit seporsi saja, tanpa berniat membuat lebih untuk Cemal.

Entahlah Benjiro mungkin sedang kesal atau bisa jadi dia orangnya memang menyebalkan. Bagaimana menurut kalian? Cemal menghela nafas. Ia pun menelepon pihak villa supaya mengantarkan beberapa makanan kemari.

“Liat aja ntar,“ batin Cemal. Benjiro tersenyum miring dan menyantap mie instan yang ia buat sambil berpose-pose kenikmatan. Setelah Benjiro selesai makan, tidak lama kemudian suara seseorang mengetuk pintu pun terdengar.

Cemal ke depan untuk membukakan pintu. “Terima kasih,“ ucap Cemal saat seorang pria yang merupakan pelayan di villa ini mengantarkan beberapa menu makanan. Cemal pun menata makanannya di ruang tengah.

Cemal pun makan dengan nikmat sambil menonton TV. Ia sengaja tidak mengajak Benjiro makan bersama. Biarkan saja. Siapa suruh Benjiro setega itu pada Cemal? Huh, dasar Benjiro, lihat saja bagaimana Cemal akan membalas mu nanti.

Benjiro mencium aroma nan menggugah selera dari ruang tengah. Ia pun melangkah menuju ruang tengah. Cemal? Ah, rupanya Cemal saat ini sedang makan toh, batin Benjiro.

Benjiro menelan ludah. Itu ada udang bakar, ayam bakar madu, sop iga, dan salad. Oh tidak, air liur Benjiro sampai menetes. Ugh, tega sekali Cemal ini. “Mas?“ seru Benjiro. Cemal pura-pura tidak mendengar dan malah semakin menambah volume televisi supaya ia tidak mendengar seruan Benjiro sama sekali.

“MAS!“ seru Benjiro berteriak. Cemal tidak bergeming jua. Benjiro pun dibuat kesal. Ia langsung menghampiri Cemal dan mematikan saluran TV. “Kok dimatiin? Mas lagi nonton loh, Ben?“ tanya Cemal heran. “Dari tadi aku manggil mas gak denger-denger, ya udah mending aku matiin,“ sahut Benjiro.

Crush On You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang