Crush On You [BL]

Crush On You 55 END

Season 2 berjudul "Euphoria" dan belum tau kapan di up. Setelah ini giliran rolling di judul "Come Back Home" 😍

----- ⭐ ----- 🌟 ----- ⭐ -----

Benang rajut itu mulai merajut pisah baru antar dua hati. Tiap rajutan dirajut dengan sangat hati-hati. Dia ber-nilai tinggi-pun tidak bisa ditandingi oleh apapun ia berarti. Terbuai dalam rasa se-manis buah delima. Perasaan benci yang membumi perlahan berubah menjadi cinta luar biasa. Perasaan cinta yang se-akan-akan baru dirasakan pertama kali dalam hidup. Sungguh perasaan se-macam itu bukan jua dikarnakan ini adalah hubungan sesama melainkan sebuah perasaan-yang amat sangat langka hadir. Perasaan itu bagai harta karun yang tap ternilai.

Siapa lah Chairul?

Dia cuma lelaki biasa yang hatinya mudah berubah-ubah, dan akhir dari perubahan itu ialah ia yang pada akhirnya jatuh hati pada Eaton. Perjuangan sang raja yang hampir saja berada pada garis menyerah dan pasrah itu pun mendadak maju tak gentar. Perjuangan yang sempat ia anggap sia-sia itu pun akhirnya membuahkan hasil. Lalu, hari ini untuk pertama kalinya Chairul mengajak Eaton berkunjung pe rumah ia. Bukan cuma itu saja! Eaton juga menginap! Sebab baik Chairul ataupun Eaton sama-sama masih berada dalam masa cuti.

Eaton bersikap sangat sopan dan santun sekali. Dia langsung membungkukkan badan sedikit, dan mencium tangan Emir tatkala melihat Emir duduk di ruang tamu. Dia juga berbicara dengan kata-kata yang sangat tertata. "Selamat sore, om. Maaf sebelumnya, aku nggak bawa apa-apa ke sini," ucap Eaton tidak enak hati. Emir mengerutkan alis tatkala melihat tangan kiri Eaton yang dibalut oleh perban-pun dahi ia yang terdapat lupa yang telah mengering.

"Itu dahi sama tangan kamu penapa?"

"Biasa, om. Papa suka ngasih tugas rahasia gitu,"

"Huft, papa kamu tuh musti disentil deh keknya, Ton,"

Eaton cuma npengir saja.

"Papa mana, om?" tanya Chairul setelah selesai melepas sepatu.

"Lagi bikin susu sama nyiapin makan buat Nuno," sahut Emir.

"Siapa, mas?" tanya Chairi dari dapur setelah sayup-sayup mendengar suara orang lain di depan sana.

Saat ini ia sedang menghias makanan di piring supaya Herjuno bisa makan dengan lahap jikalau dihias dengan hiasan-hiasan lucu.

"Chairul sama-temennya," sahut Emir yang hampir saja ingin mengatakan pacar, tetapi ia urungkan.

Chairul berniat ingin segera beranjak menuju pamar, tetapi Eaton malah mencegah ia, dan meminta ia agar mencium tangan Chairi dan Emir terlebih dahulu. "Duit jalan teruuusss, tapi lupa salaman sama orang tua," ucap Chairi sarkasme. Tentu saja Chairi sedang bercanda, meskipun hal itu memang lah fakta! Uh, Chairul merasa jikalau ia telah dipermalukan di hadapan Eaton. Sesaat ia merasa jikalau imej diri ia hancur seketika.

Semua orang pun tertawa melihat ekspresi Chairul yang cemberut.

Chairul langsung menghempaskan tubuh ia di atas ranjang setelah seharian ini melajukan aktivitas sosial di salah satu lembaga masyarakat. Chairul mencoba memejamkan mata. Barangkali ia bisa terlelap sebentar demi menghilangkan penat. Terlalu letih hingga ia pun hampir saja terlelap, tetapi tiba-tiba ia merasakan seperti ada sesuatu di leher. "Hm?" gumam Chairul. Eaton rebahan persis di sebelah kanan ia, dan saat ini Eaton sedang berulah. Dia mencium hingga menghisap leher Chairul di bagian kanan.

"Toohnn," gumam Chairul.

Tiada niat di hati ia untuk mencegah sang raja beraksi.

"Lepasin semua boleh, ya, sayang? Dilepas aja, tapi nggap usah ngapa-ngapain. Hm?" ucap Eaton sepaligus bertanya dengan nada seduktif.