Crush On You 07

1K 93 18
                                    

Benjiro duduk di sebuah kursi berbentuk persegi empat. Ia dan tim pengamen jalanan lainnya sudah siap untuk memulai pertunjukkan dengan posisi Benjiro sebagai vokalis utama. Benjiro mengikat rambut gondrongnya dan mengenakan kacamata lensa bening disertai rantai menjuntai ke belakang.

Lagu pertama yang akan ia nyanyikan adalah Yummy yang dinyanyikan oleh Justin Bieber. Dengan sedikit sentuhan tangan Benjiro, ia menyulap lagu Yummy dengan tambahan lirik lain, yang dimana ia rapp sebelum masuk ke bagian reff.

Pertunjukan Benjiro hari ini sungguh memukau para penonton. Hingga banyak di antara mereka yang rela memberikan sejumlah uang untuk mereka para pengamen jalanan. Salah satu personil pengamen jalanan itu tercengang melihat pendapatan mereka kali ini berkali-kali lipat lebih banyak.

Semua ini berkat Benjiro. Lagu selanjutnya yang akan ia nyanyikan adalah lagu 'WE DON'T TALK ANYMORE' yang dinyanyikan oleh Charlie Puth. Di tengah-tengah ia menyanyikan lagu tersebut. Tiba-tiba senar gitar yang Benjiro mainkan putus hingga membuat jari-jemari Benjiro terluka.

Cemal langsung berjalan membelah kerumunan. Ia menghampiri Benjiro dan duduk berjongkok di hadapannya. Benjiro tertegun saat Cemal dengan sigap mengusap darah yang keluar dari jari-jemarinya itu dengan sapu tangan milik Cemal sendiri.

”Hati-hati,” seru Cemal. Cemal amat sangat khawatir. Hal ini bisa dilihat dari kerutan di dahinya. Semua orang berkerumun. Bahkan tim pengamen jalanan yang mengamen bersama Benjiro pun jadi merasa bersalah. ”Gue nggak papa kok bang, tenang aja, luka kecil doang,” ucap Benjiro berusaha tersenyum menahan perih.

”Kita istirahat aja, ngamennya udahan aja, mas nggak mau kamu kenapa-napa Ben. Biar jari kamu diobatin dulu.” ucap Cemal. Cemal pun berdiri. Dan saat Benjiro bangkit. Salah satu pengamen jalanan itu menyentuh pundaknya. Dia hendak memberikan Benjiro sejumlah uang, menurut dia, Benjiro berhak menerima bagian.

Benjiro tersenyum. ”Buat abang aja,” ucap Benjiro tersenyum. Murah hati sekali Benjiro ini, membantu orang lain tanpa pamrih. ”Serius bang?” serunya tidak percaya. ”Iya bang, buat abang aja, saya yakin abang lebih butuh,” sahut Benjiro.

”Tunggu dulu,” ucap Benjiro. Ia merogoh saku celananya, mengambil selembar kartu nama lalu ia berikan kartu nama itu pada si pengamen, sebut saja namanya Gede. ”Tolong hubungi saya nanti bang, ada yang mau saya sampein nanti.”

”I-iya bro,” sahut Gede. ”Misi mas,” ucap Cemal berpamitan. Kenal tidak kenal sebagai sopan santun kepada orang lain tentu Cemal juga harus berpamitan.

Sesampainya di kamar Cemal, Benjiro duduk di sofa. Ini bukan perkara Benjiro lemah sehingga tidak bisa menahan perih. Terluka karena senar gitar yang putus itu memang perih sekali dan membuat tangan sedikit mati rasa.

Cemal mengambil kotak P3K. Ia langsung duduk di samping Benjiro dan mengobati jari-jemari Benjiro yang terluka. ”Luka kecil doang kok mas,” ucap Benjiro. Ia berusaha meyakinkan Cemal kalau dirinya baik-baik saja. Cemal tidak perlu sekhawatir itu jua pada Benjiro.

”Kamu itu adek mas, wajar mas khawatir Ben.” ucap Cemal. Benjiro sempat menarik tangannya sedikit saat merasakan perih nan menyengat saat Cemal membersihkannya dengan alkohol. Cemal menatap Benjiro yang meringis sebentar. ”Tahan,” ucap Cemal.

”Udah,” ucap Cemal setelah selesai membersihkan luka di jari Benjiro. Setelah merapikan kotak P3K seperti semula, ia pun dan Benjiro saling tatap menatap. Benjiro mendekatkan wajahnya perlahan dan hal itu membuat Cemal serasa mati kutu. Ia membeku di tempat.

”Kenapa?” seru Cemal. Oh tuhan, Cemal bisa dengan jelas melihat dua mata indah itu dari jarak sedekat ini. Hidung mancung dan bibir kecil itu. Kedua mata Cemal tidak bisa lepas untuk memandang. Benjiro menatap Cemal lamat-lamat. ”Suara detak jantung mas kedengeran,” ucap Benjiro membuat Cemal merasa tertohok.

Crush On You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang