Surat gugatan cerai. Chairi pun telah berada di titik dimana ia sudah buntu terhadap apa yang telah terjadi akhir-akhir ini. Chairi seolah tidak menemukan solusi apapun selain surat gugatan cerai ini. “Terima kasih banyak, Pak Emir,“ ucap Chairi berterima kasih. Lalu, kembali meletakkan map itu di atas meja. Emir pun tersenyum simpul. Emir sungguh tidak bisa membayangkan betapa hancurnya hati dan perasaan Chairi saat memegang surat itu. Percayalah tidak ada seorang pun yang menginginkan perceraian.
Chairul pun langsung mencium tangan Chairi saat ia tau Chairi telah pulang dan masuk ke dalam rumah. “Mama mana?“ tanya Chairi biasa-biasa saja. “Di dapur lagi masak, pa,“ sahut Chairul. Chairi pun menghampiri Citra di dapur. “Lagi masak apa, ma?“ tanya Chairi melingkarkan tangan di pinggul sang istri. “Opor ayam mas,“ sahut Citra. “Yang enak loh bikinnya,“ ucap Chairi terkekeh sambil mengusap pucuk kepala Citra sayang.
“Mas mau mandi dulu, ya?“ ucap Chairi lagi. Citra pun menganggukkan kepala pelan. Kalau melihat interaksi antara Chairi dan Citra semesra ini, semua orang pasti akan berpikir, bahwa mereka adalah pasangan suami istri yang harmonis dan tidak pernah bertengkar sama sekali. Itu cuma pemikiran sebagian besar orang saja. Dan mereka tidak tau apa yang telah dilalui oleh keduanya selama membina rumah tangga.
Chairi duduk termenung di pinggiran ranjang sembari memandangi map kecoklatan itu. Huft, Chairi pun menghela nafas berat. Lelah. Itulah satu kata yang mampu menggambarkan perasaan Chairi saat ini. Tiba-tiba Chairi rindu makan bersama Cemal dan Benjiro. Tapi, dilihat dari situasi sekarang, sepertinya amat sangat tidak memungkinkan. “Mas? Makan dulu mas, udah siap ini,“ teriak Citra dari dapur. Chairi pun meletakkan map itu di laci nakas. Lalu, ia pun keluar kamar, menuruni anak tangga menuju dapur. Disana sudah ada Caera dan Chairul juga.
“Chairul, kuliah kamu gimana, nak?“ tanya Chairi. “Biasa aja, pa. Tugas numpuk,“ sahut Chairul berlagak seperti orang yang pusing karna memikirkan banyak tugas dan masalah. “Lebay,“ ucap Chairi terkekeh. “Cae, kalo kamu gimana? Ada rencana mau lanjut S2 nggak? Kalo mau nanti biar papa urus,“ ucap Chairi. Caera pun berbinar senang. “Beneran, pa?“ seru Caera senang sekali sekaligus tidak percaya. “Beneran,“ sahut Chairi juga ikut senang. “Tapi, papa mau kamu masuk jurusan hukum, Cae. Soalnya prospek kerjanya lebih bagus. Kalo kamu masuk jurusan hukum, nanti abis lulus kamu bisa kerja jadi teknisi ilmu forensik, pengacara, notaris, analis intelijen, masih banyak lagi, Cae.“ ucap Chairi menjelaskan.
Kalau aku bisa lanjutin S2, otomatis status sosial aku jadi naik dong? Dihujat pun nggak bakalan ada gunanya. Secara mereka masih di bawah aku?, batin Caera tersenyum samar. “Makasih banyak ya, pa?“ ucap Caera berterima kasih. Lupakan masalah yang ada dan fokus untuk kembali melanjutkan pendidikan S2. Chairul cuma diam seribu bahasa. Uh, males banget gue liat nih uler, batin Chairul.
“Pa..“ seru Citra. “Hm?“ sahut Chairi sambil menyuap nasi. Citra bingung harus bicara bagaimana mengenai masalah Caera di kantor. “Uhm..“ gumam Citra. “Ngomong aja ma, nggak papa,“ ucap Chairi tersenyum. “Soal Caera, pa..“ seru Citra. Caera, Chairi, dan Chairul pun menatap Citra. “Caera tadi bilang ke mama.. Gara-gara Ben terbuka sama hubungan dia sama Cemal di konferensi pers waktu itu, apalagi Ben kan bilang mau nikah juga? Caera malah dikata-katain satu kantor, pa.“ ucap Citra merasa sedih saat ia membayangkan bagaimana Caera dikucilkan oleh orang-orang satu kantor.
“Trus mama mau papa ngapain?“ tanya Chairi sarkasme. Semua orang disitu pun langsung terdiam. Benar, memangnya aku mau mas Chairi berbuat apa?, batin Citra. “Cae, kalo kamu nggak betah kerja di kantor kamu yang sekarang, kerja di kantor papa aja. Mereka nggak bakalan ngatain kamu lagi. Kamu bisa kerja dengan tenang, Cae.“ ucap Chairi memberi solusi. “Hah?“ gumam Caera cengo. Tentu saja Caera sangat ingin bekerja di kantor Chairi. Tapi, bukankah itu akan membuat Caera semakin dipandang rendah? Pasti orang lain akan beranggapan, Caera bekerja disitu pasti dikarnakan ayahnya adalah pemilik perusahaan itu sendiri. Itulah mengapa Caera lebih memilih bekerja di kantor lain saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush On You [BL]
Roman d'amour[TAMAT] Bercerita tentang seorang produser music asal Indonesia, yaitu Benjiro-yang berkarir di bumi Amerika, dan jatuh cinta kepada kakak tiri.