Crush On You 35

573 53 5
                                    

Djaka meminta Stella untuk segera masuk ke dalam ruang kerjanya. Sebelumnya Djaka sempat menatap tajam ke arah Caera. Sampai-sampai membuat Caera terdiam dan bingung. Jangan-jangan Djaka sudah tau kalau pelaku penyebaran hoax itu aku?, batin Caera. Caera jadi gugup. “Uhm, maaf, ada apa ya, pak?“ tanya Stella. “Kamu liat sendiri,“ sahut Djaka menunjukkan beberapa lampiran kertas berisi foto-foto dan bukti lain tentang si pelaku penyebar hoax itu. “Udah saya kirim ke om kamu tadi malem,“ ucap Djaka.

Cae-Caera? Kok bisa dia pelakunya, sih?, batin Stella tidak percaya. Padahal hubungan antara dirinya dan Caera baik-baik saja—pun tidak ada konflik berarti. “Uhm, pak, tolong kasus ini jangan disebarin di tempat kerja ya, pak? Kasian Caera,“ pinta Stella murah hati. “Dia udah ngerusak nama baik kamu loh, Stell?“ Djaka terdengar tidak terima memiliki bawahan seperti itu. Meskipun Stella sendiri tidak tau—apa motif di balik ini. Tapi, ia yakin, mungkin Caera cuma sedang khilaf saja. “Biarin aja, pak. Lagian saya nggak mau memperpanjang masalah ini, pak. Ya, anggep aja nggak pernah terjadi apapun,“ ucap Stella tersenyum.

Stella pun keluar dari ruangan Djaka dan kembali ke mejanya sendiri. Ia berpura-pura tidak ada terjadi apapun, dan bersikap biasa-biasa saja. “Kenapa lu dipanggil ke dalem, Stell?“ tanya Caera berpura-pura perduli. Padahal ia gugup bukan main. Stella pun tersenyum. “Biasa Cae, kerjaan gue dikomentarin ini itu, katanya kurang inilah itulah, kurang gesitlah bla bla bla, resein emang, sih. Hahaha,“ sahut Stella tertawa. Huh, syukur deh kalo cuman bahas begituan doang, batin Caera menghembuskan nafas lega. Suatu saat mungkin gue musti nanyain ini ke Caera, tapi bukan sekarang, batin Stella kembali melanjutkan pekerjaannya—yang sempat tertunda.

Citra sedang bersih-bersih rumah. Demi menyambut kepulangan sang suami. Citra harus menjamin seisi rumah ini bersih tanpa sebutir debu pun. Hm, gumam Citra tersenyum manis sambil memejamkan mata, tatkala ia merasa, jikalau seluruh ruangan ini sudah sangat wangi sekali. Kali ini giliran merapikan kamar, dan mengganti sprai. Saat Citra melihat sebuah map berwarna coklat di dalam laci nakas, ia pun penasaran akan isi dari map tersebut. Tanpa babibu ia pun duduk di pinggiran ranjang. Dari bagian luar map itu saja sudah jelas, jikalau itu adalah surat gugatan cerai dari pengadilan agama.

Kedua mata Citra langsung membola sempurna. Mas Chairi ingin bercerai?, batin Citra. Padahal itu cuma surat tanpa tanda tangan langsung saja. Tapi, Citra sudah berpikiran macam-macam. Uh, air mata Citra langsung luruh begitu saja. Betapa hati ini terasa sesak. Sungguh ia tidak ingin merasakan kembali mimpi buruk seperti sepuluh tahun lalu. Kenapa Mas Chairi tega lakuin ini ke aku?, batin Citra bersedih. Citra juga masih ingat bagaimana Chairi berjuang mati-matian mengejar Citra demi mendapatkan cintanya, meski Citra sendiri sempat menolak Chairi berkali-kali. Tapi, sekarang apa? Mengapa semudah itu Chairi ingin menceraikan Citra?

Pintu rumah dengan tinggi empat meter itu pun terbuka lebar. Chairi masuk ke dalam sambil menarik koper. Suasana sepi. Ke mana Citra?, batin Chairi. Lalu, ia pun duduk di sofa, rehat sebentar. “Ma? Mama di rumah?“ seru Chairi sambil bersender di sofa, dan mendongakkan kepala. “Ma? Citra?“ seru Chairi lagi saat dirasa tidak ada tanggapan sama sekali. Sejurus kemudian Citra pun datang menghampiri, dan menaruh map itu di atas meja. Chairi terkejut. Lalu, ia pun mendelik ke Citra. Citra terlihat sangat marah dan kecewa.

Chairi pun berdiri saat Citra meminta penjelasan. Mau membela diri bagaimana lagi? Toh, ini memang benar adanya. “Kertas ini.. Bukan berarti papa langsung cerein mama.. Papa cuman mau jaga-jaga, kalau-kalau mama makin keterlaluan sama Ben atopun Cemal,“ ucap Chairi. Plak! Citra pun menampar pipi Chairi dengan keras sampai membuat pipi Chairi memerah. “Kamu tau? Caera udah bikin malu aku di depan Bachtiar, dia udah nuduh Bachtiar punya hubungan khusus sama keponakan dia sendiri, dan Caera? Dia malah sebarin berita itu ke seluruh kantor,“ ucap Chairi panjang lebar.

Crush On You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang