Crush On You 02

1.6K 154 4
                                    

Pernahkah kalian melakukan perjalanan selama belasan jam naik pesawat? Tapi, sedikit sekali waktu untuk beristirahat? Lalu, keesokan harinya kalian harus terbang lagi ke kota lain? Ugh, badan ini terasa remuk seketika. Itulah yang dirasakan Banjiro saat ini, letih.

Benjiro sempat saling tatap menatap dengan Cemal saat Cemal datang menghampiri kursi yang ia duduki. Benar sekali. Cemal duduk di samping Benjiro. Namun, Benjiro berusaha acuh saja. Ia masih kesal pada Cemal karna masalah kemarin.

”Jangan ceramahin aku dulu, aku mau tidur, istirahat.” ucap Benjiro sarkasme. ”Heh,” Cemal benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana bisa perkiraan Benjiro tepat sasaran? Cemal memang berniat ingin berbicara empat mata dengan Benjiro disini. Tentu masih dengan masalah yang sama.

1 jam 35 menit pun berlalu. Benjiro dan sekeluarga pun tiba di Bandara Ngurah Rai. Benjiro tiba-tiba tersenyum lebar tidak jelas. Cemal menatap Benjiro aneh. Begitupun Caera dan Chairul. ”Adeknya kakak kenapa?” tanya Chairul berbisik pada Caera. ”Tau deh emang gitu dia mah, dek.” sahut Caera sambil tersenyum miris.

Sebahagia itukah Benjiro karna ia bisa liburan ke Bali?, pikir Cemal. Oh, tentu saja Benjiro bahagia, ia merasa seperti baru saja bisa bernafas dan menghirup udara segar setelah sekian lama bergelut dengan pekerjaannya yang menumpuk di amerika. Benjiro tersenyum misterius. Hal ini membuat Caera, Cemal, dan Chairul merasa ngeri.

Benjiro sudah membayangkan hal yang tidak-tidak. Ia ingin sekali segera sampai di pantai. Tentu karna Benjiro ingin mengencani bule-bule seksi. Pun sekalian melihat pemandangan dua labu besar di belakang sana. Hmm sungguh menggiurkan, batin Benjiro.

Sambil berjalan keluar bandara. Tiba-tiba ponsel Benjiro berdering. Dari Duston. ”Paan lagi?” seru Benjiro sedikit ketus. Jangan sampai Duston memberikannya job baru tanpa persetujuan dari Benjiro terlebih dahulu. ”Santai napa? Jangan ngegas?” sahut Duston. ”Gini Ben.. Mr. Eadwine batalin kontraknya ke kita. Jadi, ntar lu transfer balik duitnya dia.”

Hah? Eadwine membatalkan kontrak? Ini sungguh di luar dugaan Benjiro, karna yang ia tau Eadwine itu tipikal pemaksa ulung. Benjiro tau akan hal ini lantaran ia pernah beberapa kali bekerja sama. Eadwine bukanlah tipe orang yang bisa membatalkan kontrak sepihak seperti itu secara tiba-tiba. Pasti ada sesuatu yang tidak beres, batin Benjiro.

Sorot matanya pun mulai menajam lalu melemparkan pandangannya ke arah Cemal. Ini pasti ulah Cemal, batin Benjiro. Kemarin Cemal sempat berkata siap membayar seluruh pinalti pembatalan kontrak supaya Benjiro bisa lebih lama lagi disini dan bisa berkumpul bersama keluarga.

Cemal acuh saja. Ia tau saat ini Benjiro teramat kesal padanya. ”Kita perlu bicara nanti mas,” seru Benjiro ketus. Ia pun melangkah lebih dulu ke depan. Cemal sudah bermain-main dengan bara api. Siap-siap saja api permusuhan membara di antara keduanya.

Sebelum mereka memutuskan untuk mengunjungi pantai. Mereka makan-makan terlebih dahulu di sebuah restoran untuk mengisi perut. Jujur saja mereka belum sarapan sama sekali lantaran harus mengejar keberangkatan pesawat.

”Ben? Di amerika kamu ngapain aja?” tanya Chairi, sang ayah tiri.

”Produserin film, video klip, musik, dan bikin lagu pa.” sahut Benjiro.

”Tau nggak Ben? Mama kamu tuh kangen banget loh sama kamu. Pulangnya yang sering-sering dong. Biar kita bisa ngumpul bareng.”

”Uhm iya pa,”

”Dia nggak mungkin pulang pa, soalnya sibuk kerja, kan?” seru Cemal. Benjiro mendelik. ”Uang bisa dicari. Tapi, kebersamaan keluarga itu lebih berharga dari uang, Ben. Kamu kerja mulu nggak bakalan ada abisnya.”

”Betul itu nak, pikirin lah keluarga kamu disini.” timpal sang kakek, ayah Chairi. Benjiro tersenyum pahit. Saat ini ia benar-benar disudutkan. Sebagai ibu Citra mampu melihat kemarahan dari sorot mata Benjiro. Ia tau sang anak adalah tipikal anak yang kalau dinasehati sedikit susah meskipun pada akhirnya ia menerima nasehat tersebut. Dalam hati Citra juga bangga, Benjiro mampu menyimpan emosinya sendiri di hadapan keluarga sendiri tanpa menyinggung siapapun yang menegurnya.

Crush On You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang