CRUSH ON YOU [BL] 14
Sedari tadi Benjiro memejamkan mata. Dimana ada Cemal disitulah Benjiro dilarang untuk mengonsumsi obat penenang. Mengesalkan, bukan? Saat ini ia dan Cemal pulang menuju rumah. Siapa lagi kalau bukan rumah Benjamin dan Charlotte.
Tunggu dulu. Secercah rasa heran pun menghampiri saat kedua mata Benjiro terbuka dan melihat jalanan. Kemana Cemal membawa Benjiro pergi? “Ini bukan jalur ke rumah mas,“ ucap Benjiro. Benar, ini bukan jalur ke rumah Benjamin, melainkan ke bandara. Tunggu dulu, bandara?, batin Benjiro.
Benjiro langsung mendeliki tajam ke arah samping. Ia sungguh mengutuk Cemal dalam hati. “Lu!?“ seru Benjiro. Ia memejamkan mata sejenak karna sudah keceplosan menyebut Cemal dengan sebutan kasar. “Mas,“ seru Benjiro. “Ini jalur ke bandara, kamu ngapain bawa aku kesana?“
“Kita pulang,“
“Hah?“
“Kamu tau kan masih banyak yang aku urus disini? Mas, tolong puter balik,“
“Mas udah diskusi sama Ernest, kamu ke Indonesia dulu ampe situasi udah lumayan tenang, ngerti?“
Benjiro pun langsung mendial nomor Ernest. Ia ingin meminta penjelasan. Benar atau tidak perihal Ernest yang menyetujui usul dari Cemal supaya Benjiro dipulangkan dulu ke Indonesia untuk sementara. “Om, bener om yang ngizinin Mas Cemal bawa pulang aku ke Indonesia?“ tanya Benjiro. Saat ini Benjiro menahan amarah dalam dada. Jangan sampai ia meledak-ledak pada Ernest. Ernest itu lebih tua dari Benjiro. Pun termasuk orang yang amat sangat Benjiro hormati di Ben's Record Music.
Ernest tau Benjiro saat ini mencoba menahan amarah dalam diri. Biar saja. Ernest juga sama sekali tidak takut kalau-kalau dirinya dipecat oleh Benjiro. Sekesal apapun Benjiro, dia tidak akan mungkin semudah itu memecat Ernest dari kantornya sendiri. Ernest itu termasuk orang penting bagi Benjiro.
“Iya, bener,“ sahut Ernest. Dalam hati Benjiro teramat sangat emosi. Ia langsung mematikan sambungan ponsel tanpa berpamitan terlebih dahulu. Ia juga tidak ingin memarahi orang seperti Ernest. Benjiro memijit pelipisnya yang terasa mulai berdenyut.
“Hah,“ Benjiro menghela nafas berat. Mengapa semua orang seegois itu pada Benjiro? Bisakah mereka memahami Benjiro sedikit saja? Benjiro tidak pernah menuntut apapun dari mereka. Tapi, apa yang mereka lakukan? Berbuat seenaknya saja di belakang Benjiro tanpa Benjiro tau.
Sudahlah, Benjiro sedang tidak ingin berdebat. Nanti saja memikirkan hal itu lagi. Kepala Benjiro serasa ingin pecah. Cemal menoleh ke samping. Ia tau saat ini amarah Benjiro di dalam sana sangatlah teramat besar. Di sisi lain Cemal juga bangga lantaran Benjiro mampu mengelola emosinya sendiri dengan baik. Hah, beruntung sekali Cemal bisa mendapatkan Benjiro yang bisa sesabar itu tiap kali ada masalah.
Benjiro berjalan dengan cepat memasuki area bandara. Ia tidak peduli dengan Cemal di belakang. Masa bodoh, batin Benjiro. Bahkan ia dicap sombong oleh orang-orang disana yang mencoba menyapanya lantaran Benjiro tidak membalas sapaan mereka. Suasana hati Benjiro sedang kurang baik. Jadi, ya sudahlah, terserah bagaimana orang mau berpikir.
Setelah melewati perjalanan selama belasan jam dari Amerika ke Indonesia, akhirnya mereka pun tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Benjiro tersenyum simpul. Terlihat sedikit dipaksakan memang. Saat seluruh keluarga menyambut kepulangannya kemari. Citra langsung menciumi pipi Benjiro lalu memeluknya. Benjiro juga balas memeluk sang ibu.
“Kamu nggak papa kan Ben?“ tanya Citra. Benjiro menganggukkan kepala pela. Lagi-lagi Benjiro tersenyum simpul saja. Chairi tau ada sesuatu terjadi pada Benjiro. Chairi menatap Cemal sebentar. Chairi harus meminta penjelasan pada Cemal nanti, mengapa Benjiro bisa seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush On You [BL]
Romance[TAMAT] Bercerita tentang seorang produser music asal Indonesia, yaitu Benjiro-yang berkarir di bumi Amerika, dan jatuh cinta kepada kakak tiri.