Crush On You [BL]

Crush On You 19

Dari cermin besar itu terlihat pantulan diri Cemal memeluk Benjiro dari belakang. Benjiro berdiri sambil memasang anting-antingan rantai serta kacamata kebanggaan berantai yang biasa ia kenakan. Hm, badboy sekali, bukan? Uh, ingin rasanya Cemal libur bekerja beberapa hari, dan bersama Benjiro sepanjang hari di rumah—atau berlibur mungkin?

“Mas libur kerja aja kali ya sayang? Mau seharian sama kamu Ben~“ seru Cemal. Benjiro tersenyum tipis. Sudah pencemburu—Cemal ternyata juga manja sekali. Hm, Benjiro juga satu pemikiran. Tapi, mau bagaimana lagi? Benjiro juga memiliki kesibukan lain hari ini, dan bisa jadi beberapa minggu ke depan mungkin?

“Kerja mas, aku juga ada kerjaan di luar,“ sahut Benjiro. Kedua alis Cemal saling bertautan. Benjiro baru dia hari ini tiba di Indonesia, memangnya dia memiliki kesibukan apa disini? “Kerjaan apa? Kan kamu nggak ada kerjaan disini, Ben?“ ucap Cemal. Jujur saja dalam hati Cemal sedikit cemburu. Kalau-kalau ada pria lain yang jatuh hati kepada Benjiro dan lebih mengerikannya lagi, Benjiro juga jatuh hati pada pria tersebut. Uh, sungguh Cemal tidak bisa bayangkan jika hal itu benar-benar terjadi.

Dari air muka Cemal saja, Benjiro sudah bisa menebak, Cemal pasti sedang cemburu, batin Benjiro. Haha, pria ini posesif sekali, ya? Lalu, kenapa Benjiro bisa tahan? Bisa saja kan seorang pria yang posesif mengekang kehidupan pribadi pasangannya? Hm, kenapa ya? Bagi Benjiro sebagai seorang kekasih, tentu harus saling mengerti pekerjaan masing-masing, apa lagi Benjiro berkecimpung di dunia hiburan, dan Cemal di dunia bisnis. Ini sama saja. Yah, setiap manusia memiliki kekurangan masing-masing. Cukup beri perhatian dan pengertian saja. Benar, kan?

Benjiro pun memutar badan ke belakang. Ia kecup bibir itu dalam-dalam. Lalu, ia lepaskan lagi. “Mas, tolong jangan cemburu yah? Hm?“ seru Benjiro. Cemal malah diam saja menatap Benjiro lurus. Uh, dasar Cemal, batin Benjiro. “Mas~“ seru Benjiro manja lalu kembali mengecup bibir itu hingga terdengar suara kece pak basah. “Kamu harus belajar ngertiin aku loh mas? Kerjaan aku itu dunia hiburan, film, musik, iklan, dan lain-lain. Interaksi sama cewek-cewek cantik, seksi, bohay, pasti ada. Banyak itu mas.“ ucap Benjiro.

“Kalo kamu masih cemburu juga, aku bakalan pulang ke Amerika lagi loh mas? Mau?“ ancam Benjiro membuat Cemal jadi serba salah dan salah tingkah. “Bisa banget kamu ngancem mas sayang?“ sahut Cemal menyipitkan mata. Benjiro terkekeh. “Lagian, mas juga sih cemburunya nggak ketulungan, kek aku yang bakalan gimana aja. Dasar ih,“ ucap Benjiro geleng-geleng kepala.

“Emangnya hari ini kamu mau kemana, Ben? Ada kerjaan apa?“ tanya Cemal. Benjiro mengalungkan tangannya di leher Cemal. “Hari ini aku mau survey beberapa gedung mas.“ sahut Benjiro. Gedung? Untuk apa Benjiro mencari beberapa gedung? Mau apa dia?, batin Cemal. “Buat apa?“ tanya Cemal lagi. “Buat kantor aku nanti mas, aku mau pindah kantor kesini. Kalo yang di Amerika itu kan—“ belum selesai Benjiro berbicara, Cemal langsung mengulum bibir Benjiro.

Benjiro pun membuka mulutnya sedikit sehingga memudahkan lidah Cemal melesak masuk ke dalam sana. Cemal jilati bibir Benjiro sensual hingga membuat bibir itu basah karna air liur. Tubuh Benjiro meliuk-liuk sedikit saat ciuman Cemal semakin menuntut. “Hah hah hah,“ Benjiro menghirup oksigen di sekitarnya sebanyak mungkin. Lalu, Cemal pun kembali mengulum bibir itu sampai Cemal benar-benar puas. “Eummph,“ gumam Benjiro saat Cemal beralih mengulum daun telinganya.

Penampilan Benjiro hari ini bisa dibilang superstar sekali, meski begitu sama sekali tidak membuat dirinya terlihat norak dan kampungan, malah Benjiro terlihat sangat tampan. Terlebih sorot mata tajam itu, amat sangat menghipnotis tiap kaum hawa yang melihatnya.

Benjiro turun dari mobil. Disana ia sudah disambut oleh beberapa orang, yang tentunya adalah perantara sekaligus si pemilik gedung bertingkat ini. Benjiro pun diajak mengelilingi gedung ini untuk melihat-lihat suasana di dalam. “Pas,“ batin Benjiro. Benjiro puas melihat tampilan gedung ini yang memang sesuai dengan keinginan Benjiro. Terlebih lokasinya yang sangat strategis, dekat mall, perkantoran, dan pusat kota.