Bahtera rumah tangga mulai dibangun. Pengantin baru memang saat-saat terindah dan termanis, bukan? Belum jua terasa apa itu malam pertama—pun bagaimana lezatnya saat lubang itu menjepit si jagoan cinta. Dia itu tulus. Jangan sampai ternodai oleh hal-hal yang menyakiti hati. Bagi dia cukup pernikahan mendadak ini menjadi dasar benih-benih kebencian itu tumbuh di hati sang istri. Tiada lagi niat di hati tuk memperkeruh perasaan istri sendiri. Bertambah lah cinta itu seiring waktu berjalan. Semoga saja, harap Nicholas.
Di sini ramai; ibu-ibu rumah tangga ini bergosip: mulai dari cerita artis sampai aib tetangga sendiri. Para tetua laki-laki saling bertukar cerita tentang kehidupan masa muda. Ismanto dengan bangga; memproklamirkan diri sebagai bintang top di sekolah. Dulu Ismanto juga pernah menjabat menjadi ketua kelas dan ketua OSIS. Usut punya usut, Laksmi, sang istri, dulu juga bunga desa—pun satu sekolah bersama Ismanto. Siapa bilang pesona Ismanto dulu mampu meluluhkan kerasnya hati Laksmi? Ismanto, dia malahan mendapat kritikan pedas dari Laksmi. Dia dicap playboy.
Lain tua lain pula muda. Anak-anak di keluarga Nicholas berlarian di dalam rumah. Sampai-sampai Karsani sebagai ibu mereka—pun kewalahan menegur. “Biarin aja, Budhe,“ ucap Nicholas. Doni tertegun melihat anak-anak itu berlarian dengan hati gembira. Sambil membelah kacang tanah untuk membuat rempeyek, ia sambil melihat Lila dan Mega lari mengelilingi para ibu-ibu ngerumpi. Uh, Doni juga ikut ngerumpi, bukan? Terlampau seru memang kala membicarakan aib sendiri ataupun orang lain. Santai bercerita hingga lupa dosa. Tapi, ini ngehibur banget, batin Doni.
“Don? Hati-hati nanti kena tangan,“ seru Nicholas bernada pelan sambil mengerutkan dahi. “Hm? Udah hati-hati kok,“ sahut Doni. Nicholas diam saja di sebelah Doni sambil main gadget. “Bantuin istri kamu napa, Nich?“ seru Hartini, sang ibu. Nicholas menaruh hp di lantai sejenak, lalu menoleh pada sang ibu. “Hm? Biarin aja, aku tinggal liatin doang, lagian tinggal dikit juga,“ sahut Nicholas. “Dasar kamu, Nich,“ gumam Hartini sebal. Sang putera semata wayang ini terkadang memang rada-rada nyebelin. “Liat tuh, Don. Sifat asli dia keliatan, kan? Dua tiga bulan nikah kamu pasti kaget lah. Liat aja ntar,“ ucap Hartini membuat Nicholas tertohok.
“Ugh,“ gumam Doni. Lila tidak sengaja menabrak Doni hingga membuat pisau yang dipegang oleh Doni melukai ujung jari telunjuknya. “Lila! Udah! Liat, tuh? Om Doni nya jadi luka, kan?!“ ucap Karsani. Dia adalah saudara perempuan Hartini. Semua pasang mata pun tertuju pada perkumpulan ibu-ibu rumpi itu. “Don? Udah aku bilang hati-hati, kan? Lila, tolong maennya agak jauhan dikit, ya?“ ucap Nicholas. “I-iya om,“ sahut Lila lirih. Dia terlihat sendu setelah ditegur oleh Karsani dan Nicholas. Namanya juga anak kecil. Dia kembali bermain seolah tidak terjadi apapun.
Namun, terdapat sepasang mata menatap sinis bagai samurai terhunus. Tajam dan dipenuhi oleh kilatan kebencian. Dialah Bayuaji. Suami dari saudara perempuan Darma, ayahanda Nicholas. Padahal dialah paling antusias dalam mempersiapkan pernikahan. Bisa dibilang dia pulalah yang berdedikasi penuh di sini. Bayuaji mencoba mencari kesempatan tuk mengajak Doni bicara empat mata. Ini serius. Terlihat sangat serius. Doni berusaha bersikap tenang dan biasa-biasa saja. Karna alangkah tidak elok, jikalau dirinya terlalu arogan dalam bersikap, terlebih pada yang lebih tua.
“Doni,“ seru Bayuaji. Terdengar dingin dan mengintimidasi? Oh, sudah puluhan klien Doni hadapi. Tatapan seperti itu oleh Bayuaji juga belum seberapa. Tetapi, demi rasa ingin tau. Doni berpura-pura merasa terintimidasi dengan menundukkan kepala sedikit. Jangankan seorang Bayuaji. Bos besar seperti Cemal dengan cabang bisnis di mana-mana saja; Doni berani berbuat seenaknya; masuk ke dalam kantornya begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu misalnya? Seekor serigala juga akan menerkam mangsanya tanpa pandang bulu. Padahal dia tidak tau, bahwa dirinya sedang menelan racun nan pahit—juga mematikan.
“Perihal hubungan kamu sama Nicholas. Tentu om setuju tujuh puluh lima persen.“ ucap Bayuaji. Tujuh puluh lima persen? Doni mengerutkan alis. Bibir itu mungkin sebentar lagi akan meledakkan bon atom. Huh, bertele-tele banget, sih?, batin Doni. “Lalu dua puluh lima persennya? Om nggak setuju kamu berhubungan sama Nicholas,“ ucap Bayuaji lagi ambigu. Jadi, apa mau Bayuaji sebenarnya? Sebentar bilang setuju; sebentar bilang tidak setuju. Sungguh Doni tidak mengerti jalan pikiran Bayuaji. “Terlepas ini adalah larangan agama dan norma masyarakat. Kamu tau sendiri, kami berasal dari keluarga baik-baik, jelas asal-usul dan silsilah keluarga kami,“ ucap Bayuaji menekankan kalimat terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush On You [BL]
Romance[TAMAT] Bercerita tentang seorang produser music asal Indonesia, yaitu Benjiro-yang berkarir di bumi Amerika, dan jatuh cinta kepada kakak tiri.