Perasaan hangat pun muncul saat mata ini memandang dia—yang polos dan lugu; seperti telah menemukan belahan jiwa yang lain. Betapa sukarnya kehidupannya kala di panti asuhan selama ini? Chairi tau, pasti tidak mudah bagi dia melalui hari-hari dalam lingkungan keras seperti itu. Bercengkrama dengan teman-teman sebaya, tapi diejek? Dihina? Dicaci? Sungguh hati ini terenyuh olehnya. Chairi juga tidak sengaja menemukan luka lebam di punggung Herjuno saat membantunya mandi.
Herjuno masih belum begitu terbuka pada Chairi; masih terlalu banyak hal yang ia simpan sendiri. Sampai begitu; pasti hal itu amat menyakitkan bagi Herjuno. Sesaat dia terlihat sangat senang; saat Chairi berkata akan membawanya ke rumah Cemal. “Cium pipi papa dulu dong??“ ucap Chairi meminta dicium oleh Herjuno. Hap. Chairi pun menggendong Herjuno sembari menenteng tas berisi susu dan cemilan sehat. Emir juga baru tiba. Dia langsung turun dari mobil saat melihat Chairi begitu kerepotan membawa tas—pun menggendong Herjuno. “Sini tasnya sayang,“ ucap Emir. Chairi pun memberi tas itu pada Emir.
Sepanjang perjalanan menuju rumah Benjiro dan Cemal; Chairi menemani Herjuno menonton kartun bersama. Namanya juga masih anak-anak. Tentu menyukai hal-hal berbau dunia kartun. “Papa itu punya daddy, bukan punya Nuno. Kan daddy lebih ganteng?“ ucap Emir membercandai Herjuno. Nuno gemesin banget, batin Emir. Sedangkan di tempat lain; Benjiro berkata pada Cemal, bahwa Chairi dan Emir sedang dalam perjalanan ke rumah bersama Herjuno juga.
Benjiro diam sembari menatap Cemal—yang terlihat masam. Cuma mendengar nama Herjuno saja, sudah membuat dia jadi begini? Dia juga terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Bahkan dua alisnya berkerut. Entah apa yang sedang dia pikirkan. “Mas?“ seru Benjiro menemani Cemal duduk di sofa sambil meletakkan tangannya di atas paha. Ia tatap Cemal lamat-lamat. “Nuno—“ gumam Benjiro. “Nuno? Heh,“ gumam Cemal tersenyum kecut. “Kamu suka sama dia?“ gumam Cemal menoleh. Sorot mata itu; sangat terlihat jelas; dia tidak menyukai Herjuno.
“Mas? Kamu kenapa, sih? Bentar deh, kamu nggak suka sama Nuno, trus alesannya apa?“ tanya Benjiro sambil mengusap tapak tangan Cemal. “Ben, mas nggak bakalan biarin posisi Chairul di keluarga diambil sama orang asing kek dia,“ ucap Cemal. Jadi, Cemal takut jikalau Herjuno mengambil posisi Chairul di keluarga ini? Lebih tepatnya takut Herjuno mengambil alih semua harta warisan Chairul? Cemal terlihat sangat tidak rela dari sorot matanya. Benar. Herjuno adalah orang asing. Tapi, dia cuma anak kecil—yang tidak tau apa-apa—apalagi dunia orang dewasa. Jangan sampai dia menjadi korban atas keegoisan kami, para orang dewasa.
“Sini, biar aku cium dulu, muach,“ ucap Benjiro menyentuh pipi Cemal, lalu mengecup bibirnya sekilas. Cemal tertegun. “Gimana? Lagi?“ ucap Benjiro tersenyum, lalu ia pun duduk di pangkuan Cemal sambil mengalungkan tangan di lehernya. “Maaf,“ ucap Benjiro meminta maaf. “Hm? Sayang? Ngapain kamu minta maaf? Kamu salah apa?“ tanya Cemal lemah lembut sambil menyelipkan rambut gondrong Benjiro ke belakang daun telinganya. “Maaf, karna aku nggak punya rahim, dan nggak bisa ngasih kamu anak,“ ucap Benjiro. Cemal mengerutkan dahi. Benjiro sedang berbicara apa? Tentu saja dia tidak punya rahim, dan sampai kapanpun juga tidak akan pernah.
“Huft, Ben? Ya iyalah kamu nggak bisa ngasih mas anak. Kamu itu cowok. Nggak punya rahim. Dasar! Ada-ada aja deh,“
“Trus gimana kalo aku bilang aku pengen adopsi anak juga? Kamu bisa terima, mas?“
Cemal langsung diam seribu bahasa. Ia menatap Benjiro sangat lama. Sederhana tapi sulit untuk dijawab. “Mas nggak suka anak kecil, Ben,“ sahut Cemal. Jadi, benar begitu? “Tapi, jangan benci sama Nuno, ya? Dia itu anak yatim piatu lho, mas? Papa Chairil sama Papa Emir berbesar hati buat adopsi dia, ngebesarin dia, itu hebat banget lho? Toh, kalo pun dia dapet bagian dari keluarga kamu. Itu cuma bonus aja. Salim grup juga nggak bakalan bangkrut kalo ngasih satu perusahaan ke Herjuno, kan? Mas~ Hm? Jawab aku dong?“ ucap Benjiro panjang lebar sambil bertingkah manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush On You [BL]
Romance[TAMAT] Bercerita tentang seorang produser music asal Indonesia, yaitu Benjiro-yang berkarir di bumi Amerika, dan jatuh cinta kepada kakak tiri.