Bell sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu, kini Alvaro dkk sedang berjalan di koridor menuju parkiran. Alvaro, Steven, Afkar hanya menampilkan wajah datarnya. Nathan dan Daniel sesekali tersenyum, sedangkan Kenzo dan Alvin sudah heboh dengan merayu perempuan yang menyapanya. Beby dan Jesika yang sepertinya asik dengan dunia pergibahan.
"Hooh bener loh, lo tau nggak--
"Ya Allah jauhkan hamba dari orang orang yang suka gibah." dramatis Alvin saat ia mendengar suara Jesika, pasti ujung ujungnya akan ada korban yang ia jadikan gibah.
"Paan sih lo, nyaut aja." sewot Jesika.
"Bener kan lo, mau gibah?" tebak Alvin.
"Emang kalo gue mau gibah masalah buat lo?" kesal Jesika.
"Gue kasian aja sih sama orang yang lo gibahin, pasti kupingnya panas."
"Sotoy lo."
"Udah ngapain berantem?" lerai Nathan datar, ia kurang suka jika gadisnya berinteraksi dengan laki laki lain.
"Than, liat tuh temen kamu yang sok cakep." adunya pada Nathan.
"Emang gue cakep," ucap Alvin dengan percaya dirinya.
"PD banget lo."
"Harus lah, orang ganteng mah bebas."
"Nongkrong nggak nih?" tanya Kenzo tiba tiba saat sudah berada di parkiran.
"Boleh tuh, ke warung mpok Ati." sahut Daniel.
Warung Mpok Ati merupakan salah satu markas anggota geng Atlanta yang terletak di belakang sekolah. Biasanya warung tersebut digunakan untuk bolos atau sekedar nongkrong saat jam pulang sekolah.
"Ikut dong!" ucap Beby.
"Gue juga mau ikut," sahut Jesika.
"Iya, boleh tapi nggak lama lama ya." peringat Alvaro.
"Ay ay captain," antusias Beby sambil tangannya ia letakkan di pelipisnya, seperti melakukan hormat.
"Pinter," ucap Alvaro mengacak gemas rambut Beby.
"Ihh Varo, kan jadi berantakan." cemberut Beby.
"Sini sini sama abang aja, Al emang gitu." kompor Steven.
Alvaro menatap tajam Steven, sedangkan sang empu hanya mengangkat bahunya acuh.
Tangan Steven terulur merapikan rambut Beby yang sedikit berantakan karena ulah Alvaro.
"Dah, cantik." puji Steven.
"Makasih, bang."
Steven hanya tersenyum kecil.
"Woy udah woy nggak tau tempat banget, disekolah juga sempet uwu uwu pacar sama abang." sewot Alvin.
"Napa lo? Mau juga di gituin Steven?" tuding Kenzo menatap tajam Alvin.
"Sialan lo! Gue normal ya!!" kesal Alvin.
"Udah udah ayok berangkat aja, kangen sama mie buatan Mpok Ati." ucap Jesika.
"Iya ayo."
Mereka pun segera pergi dari parkiran dengan Alvaro membonceng Beby, dan Nathan yang membonceng Jesika, sedangkan yang lain menggunakan motornya sendiri.
Tak membutuhkan waktu yang lama mereka telah sampai di warung mpok Ati, terlihat agak banyak pemuda yang sebagian besar merupakan anggota geng Atlanta sedang berada disitu mungkin karena waktunya pulang sekolah.
Alvaro dkk langsung langsung duduk di kursi yang kosong.
"Wihh pak bos dateng bareng bu bos," celetuk salah satu anggota sambil memasukkan gorengan kedalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO | ATLANTA GENK
Teen Fiction"Dia, baby gue." Namanya Alvaro Febryan Dirgantara, si iblis yang tak kenal ampun kepada siapapun yang berani mengusiknya. Si iblis yang berwujud dewa mitologi yunani. Tatapan tajamnya membuat siapapun yang melihatnya menciut seketika. Dia Alvaro...