"KAK STEVEN!!"
Zela dengan semangat berlari ke arah Alvaro dkk. Ia membawa sebuah amplop dan coklat yang berada di genggaman tangannya.
"Dek jangan lari lari," tegur David.
Zela menyengir, "Hehehe nggak janji."
"Zela kok lari lari?" tanya Beby.
"Zela mau kasih ini ke kak Steven." jawab Zela menunjukkan yang ia bawa.
"Nih buat kak Stev." sambungnya sambil menyodorkan ke arah Steven.
Steven mendengus, sudah biasa ia mendapat ini dari Zela. Tak mau membuat Zela sedih, ia menerimanya dengan ogah ogahan.
"Thanks." ucap Steven datar, dibalas senyuman lebar oleh Zela.
"Cempreng, Steven doang yang lo kasih? Buat gue kagak ada gitu?" tanya Kenzo dengan menaik turunkan alisnya membuat Zela mendelik sinis.
"Gak," ketus Zela.
"Ya deh serah lo aja,"
Alvaro menatap ke arah Beby yang terkekeh geli melihat kelakuan temannya, "Mau pulang sekarang?" tanya Alvaro pada Beby.
"Mau, mampir makan dulu ya." pinta Beby sembari menatap Alvaro dengan mendongak.
Alvaro terkekeh, tangannya bergerak mengacak gemas rambut sang kekasih. "Boleh,"
Beby tersenyum lebar, ia kemudian menatap Steven yang sedang mendengarkan ocehan Zela dengan wajah masam. "Bang, Beby mau makan dulu ya sama Varo."
"Yahh, padahal abang pengen ajak kamu makan loh." ucap Steven sedikit kesal.
"Kak Stev tenang aja, kan ada aku." sahut Zela.
"Diem lo."
"Aduhh maaf ya bang, tapi bener tuh abang sama Zela aja." saran Beby.
"Gak,"
"MAU!"
Steven dan Zela berucap bersamaan.
"Cieee barengan," ejek Alvin.
"Cieee jangan jangan jodoh tuh," timpal Kenzo.
"Belum juga diseriusin," balas Zela dengan wajah memberenggut membuat sang abang tertawa ngakak.
"Lo mau gue seriusin?" tanya Steven membuat mereka semua terheran-heran, bahkan kini Alvin tersedak ludahnya sendiri.
"Serius lo!?"
Dengan semangat Zela mengangguk, "Mau! Dinikahin besok juga Zela siap."
"Gue nikahin lo besok," ucap Steven datar.
"HAH?!!" pekik mereka terkejut.
"Kalo jodoh," sambungnya membuat Zela mendengus.
"Cempreng diharap sabar, ini ujian." tukas Daniel dengan muka menahan tawa.
"Kanebo kening diem aja deh, hati Zela lagi nyut nyutan nih." lebay Zela memegang dadanya.
"Dek, elo mah udah sana belajar yang bener baru nikah." celetuk David.
"Kak..." rengek Zela.
"Udah ah, mau ujian juga sana belajar yang bener." balas David.
"Aku udah belajar kok," balas Zela cepat.
"Belajar apa?" tanya David.
"Belajar mencintai kak Steven dengan sepenuh hati." jawab Zela melirik genit ke arah Steven.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO | ATLANTA GENK
Teen Fiction"Dia, baby gue." Namanya Alvaro Febryan Dirgantara, si iblis yang tak kenal ampun kepada siapapun yang berani mengusiknya. Si iblis yang berwujud dewa mitologi yunani. Tatapan tajamnya membuat siapapun yang melihatnya menciut seketika. Dia Alvaro...