ALVARO | ATLANTA GENK

ALVARO || 017

Saat tiba di lapangan basket, mereka disambut dengan teriakan teriakan histeris kaum hawa yang memuji ketampanan Alvaro dkk.

'Masyaallah jodoh gue ganteng banget.'

'Ya ampun Al jodoh gue.'

'Steven jodoh gue valid.'

'Kenzo sini jadi pacar gue.'

'Alvin, gue masih nunggu di tembak elo.'

'Daniel manis banget sih kalo senyum.'

'Al lope lope sekebon.'

'Nathan keringetnya sini gue lap in.'

'Heh nyadar woy, dah ada pawangnya.'

'Mana good looking semua lagi.'

'Al gue siap kok jadi yang kedua.'

'Gue siap jadi yang keberapa pun, asal itu lo.'

Beby geram dengan suara-suara yang menyambutnya itu, cemburu? Mungkin iya.

"Udah Ra, nggak usah di dengerin." ucap Jesika yang tau kalau Beby sedang cemburu.

Beby tak menjawab, ia langsung duduk di bangku yang kosong. Jesika dan Alleta pun juga ikut duduk di sebelah Beby, mereka mengamati Alvaro dkk yang sedang latihan basket.

Tak lama latihan selesai, Alvaro dkk berjalan mendekat ke bangku Beby dkk.

"Nih minum buat Varo sama abang," Beby menyodorkan botol mineral yang ia beli tadi ke arah Alvaro dan abangnya, Steven.

Alvaro menerimanya dengan senyum. "Makasih by,"

"Makasih dek, pengertian banget." ucap Steven sembari mengacak rambut Beby pelan.

"Nih juga buat kamu." ucap Jesika dan juga menyodorkan botol mineral ke arah Nathan.

Nathan mengedipkan matanya genit. "Makasih beb,"

Jessika mendengus pelan.

"Lah buat kita mana?" tanya Alvin entah kepada siapa.

Jessika menatap Alvin ketus. "Beli sendiri lah."

"Jahat bener sih, dede Alleta ngga kasih 'aa Alvin minum?" tanya Alvin dramatis kepada Alleta.

"Ogah."

"Tega bener sih kalian, untung sayang." gumam Alvin.

Alleta menatap Alvin nyalang. "Sayang pala lo peyang."

"Wah wah yang punya pacar mah beda," celetuk Kenzo yang melihat perhatian kecil Beby dan Jessika.

"Kek elo nggak punya pacar aja." ucap Daniel.

Dengan cepat Kenzo mengelak. "Mana ada!" jujurnya, karena memang setalah Alvaro mengenalkan Beby padanya ia jadi lebih menjaga jarak dengan perempuan.