ALVARO || 023

18K 1.1K 13
                                    

"Beby," panggil Alvaro pelan.

Beby mendekat ke arah Alvaro. "Kamu kenapa bisa sakit?" tanya Beby lembut.

Alvaro menggeleng pelan. "Pusing,"

"Udah minum obat?"

Alvaro menggeleng lagi.

"Minum obat dulu ya? Biar sembuh." bujuk Beby.

Alvaro mengangguk kecil.

"Yasudah bunda ke belakang dulu ya. Alvaro nya kalo ngga mau nurut kamu cubit aja." kekeh Fiona.

Beby tersenyum tipis. "Siap bunda,"

"Yaudah kalo gitu, Bella juga mau ke kamar dulu bye kak." ceria Bella, dengan menatap jahil Beby.

Beby tersenyum manis. "Iya,"

Kini, hanya ada Beby dan Alvaro di situ. "Nah, sekarang kamu minum obat, tadi udah makan nasi goreng kan?"

Alvaro mengangguk pelan, ia menatap Beby yang sedang membuka tablet obat. Kemudian ia menelan obat tersebut dengan satu teguk air, setelah dirasa selesai ia kembali menidurkan badannya.

Beby dengan telaten mengusap rambut Alvaro, sesekali ia menyentuh kening sang empu, berharap panasnya akan turun.

"Jangan berhenti diusap." titah Alvaro ketika merasa gerakan tangan Beby semakin pelan.

Alvaro jika sakit akan berubah menjadi kucing, beda kalau sedang sehat.

"Iya, kamu tidur ya."

"Sayang," panggil Alvaro, ia mendusel perut Beby membuat Beby sedikit geli.

"Iya? Kamu mau apa?"

"Kalo kamu belum siap aku nggak apa apa kok," jawab Alvaro pelan dengan suara terendam.

Beby termenung ternyata Alvaro tidak main main dengan apa yang ia ucapkan, tapi apa ia nanti bisa menjadi istri Alvaro yang baik dengan segala kekurangannya. Apa Alvaro sampai sakit karenanya, karena ia menolak untuk diajak menikah. Tapi bukankah pernikahan itu sakral dan sekali dalam seumur hidup.

Dan jika nanti ia menjadi seorang ibu dalam usia muda apa ia bisa merawatnya dengan baik? Pernikahan itu membutuhkan persiapan matang, bukan hanya dilandasi cinta. Tapi ia tak mau membuat Alvaro menjadi kecewa ataupun marah yang berujung menjadi tombak dalam hubungan mereka.

"Sayang."

Beby menoleh ke arah Alvaro dan tersenyum manis. "Aku mau kok, tapi tunggu kita lulus dan mommy sama daddy pulang."

"Beneran?" tanya Alvaro antusias, ia mendongakkan kepalanya, menatap Beby dengan mata berbinar. Sangat menggemaskan, pikir Beby.

"Iya, tapi.."

"Tapi apa?"

"Tapi aku takut belum bisa jadi istri yang baik dengan segala kekuranganku."

"Dan aku akan melengkapi segala kekuranganmu."

"Kamu siap minta restu sama mommy daddy?" tanya Beby.

"Siap kok, nanti kalau om Roland sama tante Shakila udah pulang dari London, aku langsung lamar kamu." jelas Alvaro membuat Beby tersipu.

Beby sebisa mungkin menutupi kegugupannya. "Udah sana kamu istirahat, aku mau pulang."

"Kamu tadi kesini sama siapa?" tanya Alvaro.

"Naik ojol," jawab Beby.

"Cuma pake sweater tipis?" ucap Alvaro, dengan intonasi suara yang berbeda.

"Tadi buru buru waktu aku tau kamu sakit." jelas Beby.

ALVARO | ATLANTA GENKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang