ALVARO || 038

15.4K 948 19
                                    

"Tapi apa?" potong Alvin tak sabaran.

"Tapi bo'ong hahahaha," lanjut Meisya dengan tawanya membuat Alvin bernafas lega setidaknya ia tak akan ldr dengan sang kekasih.

"Syaa lo bikin gue kaget tau nggak?!" geram Jesika.

"Hahaha iya sorry, gue cuma prank aja kok." balas Meisya sedikit terkekeh.

"Yangg, jangan gitu lagi.." rengek Alvin.

"Utututu iya maaf sayang,"

"Iy--

"Afkar, lo udah dipanggil ke panggung." Ucapan Alvin terpotong oleh seorang siswa yang menjabat sebagai wakil ketua OSIS.

dia Farel.

Afkar mengangguk singkat dan langsung berjalan pergi dari situ. Sedangkan Farel masih menatap genit Beby.

"Kenapa kak?" tanya Beby yang merasa diperhatikan oleh Farel.

"Gue udah di surga ya? Kok ada bidadari." balasnya ngawur dan mendapat tatapan membunuh dari Alvaro. Sedangkan Beby hanya tersenyum canggung, tak tahu harus membalas apa.

"Rel, lo juga." ujar Afkar yang belum terlalu jauh dari mereka.

Afkar mendengus kesal. "Iya!"

"Bidadari jangan kemana mana ya! Tunggu pangeran menjemputmu." sambung Farel alay dan langsung berlari pergi tapi sebelumnya ia sempat memberi kiss jauh untuk Beby.

Alvaro yang melihat kelakuan Farel hanya menahan kesalnya untung saja disini ramai kalo nggak mah bisa dipastikan sepatu yang dipakai Alvaro akan mendarat tepat di kepala Farel.

"Nggak usah dengerin, orang kurang belaian emang gitu." Alvaro merangkul pundak Beby.

"Iya Varo," jawab Beby.

"Tes!"

"Tes!"

"Tes satu dua!"

Suara Afkar dengan menggunakan mix membuat perhatian para siswa tertuju pada panggung.

"Minta waktunya teman teman, disini gue mau ucapin selamat bagi kalian yang lulus dan gue harap kalian lebih baik dan sukses kedepannya."

"Di prom night ini kita akan ada beberapa kegiatan tentunya dari teman teman kalian yang akan lulus dari SMA tercinta ini, buat bapak ibu guru terima kasih atas bimbingan kalian sehingga kita bisa dan dapat lulus dengan nilai yang sempurna tentunya."

"Gue harap kalian nggak bakalan lupa sama masa abu abu kalian, masa penuh warna dengan banyak liku liku dan pelajaran di setiap pengalaman dan sebagai bekal pelajaran bagi masa depan,"

"Gue ucapin makasih buat sahabat - sahabat gue yang selalu support gue, yang selalu ada buat gue. Gue gak akan disini kalo nggak ada kalian."

"Gue juga mau bilang makasih buat Farel, dan para anggota OSIS lainnya yang selama ini bantu gue dalam setiap acara kegiatan akademik maupun non-akademik."

Mereka yang mendengar jadi tersenyum haru mereka sama sama berpelukan erat tanda tidak ingin berpisah bahkan ada juga yang memekik heboh karena Afkar berbicara panjang lebar.

Ckckck sangat membagongkan.

(Ngg pande bwt acara ginian😭, maklumin soalny blom lulus SMA.)

*Ok skip

Tak terasa kini sudah larut malam, tentunya acaranya sudah selesai banyak orang juga yang sudah pulang.

"By, pulang sekarang yuk." ajak Alvaro.

"Iya ayok," balas Beby, sebenarnya ia juga sudah sangat lelah.

"Gue duluan." pamit Alvaro pada teman temannya yang sedang sibuk ngobrol atau makan makan.

"Yoi tiati bro." balas Alvin dan melakukan tos ala cowok.

"Bang, Beby pulang duluan ya." pamit Beby.

"Iya, hati hati nanti kalo sampe rumah langsung bersih bersih terus istirahat." pesan Steven.

Beby mengangguk. "Abang nggak pulang?"

"Bentar lagi," jawab Steven dibalas anggukan kecil oleh Beby.

- ALVARO -

Pagi harinya Beby sudah bersiap dengan pakaian rapi dengan rambut di kuncir satu. Katanya sih Alvaro mau ajak jalan Beby, Beby sih mau mau aja di rumah juga ia pasti akan bosan karena Steven yang entah pergi kemana sedangkan Roland di kantor, kalau Shakila lagi arisan.

Entahlah padahal ini hari libur tapi kenapa semua sibuk. Kan biasanya mereka akan berkumpul dengan keluarga di hari weekend.

Beby keluar dari kamarnya dan turun menggunakan lift. Dibawah ia bisa melihat Alvaro yang duduk di sofa dengan sibuk pada benda pipihnya yang selalu ia bawa.

"Varo," panggil Beby membuat Alvaro menoleh.

"Udah siap?"

Beby mengangguk semangat. "Udah dongg, emang mau jalan kemana?"

Alvaro tersenyum misterius. "Nanti kamu juga tau." jawab Alvaro membuat Beby mencibik pelan.

"Udah ayok," ajak Alvaro tak sabaran dan langsung menarik Beby menuju keluar mansion.

"Tumben pake mobil," heran Beby.

"Iya, lagi mau pake mobil." jawab Alvaro sekenanya.

Beby mengangguk dan langsung masuk ke dalam mobil. Di perjalanan hanya ada hening antara Beby maupun Alvaro, Beby sudah berkali kali bertanya Alvaro membawanya kemana tapi selalu saja Alvaro menjawab 'Nanti kamu tau sendiri'

Beby diam, rasanya jika bertanya lagi ia akan semakin kepo. Mungkin benar nanti ia akan tau.

Tak lama Alvaro memarkirkan mobilnya di sebuah rumah yang mewah.

Tak lama Alvaro memarkirkan mobilnya di sebuah rumah yang mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini rumah siapa?" tanya Beby.

"Ayo turun." bukannya menjawab, Alvaro malah menyuruh Beby keluar dari mobil.

Beby keluar dengan pertanyaan di benaknya. Mengapa Alvaro membawanya kesini? Mungkin saja ingin bertemu temannya tapi setahu Beby, Alvaro tak memiliki teman yang rumahnya di sekitar sini. Atau jangan jangan Alvaro ingin membuangnya kesini karena ia terlalu manja? Pikir Beby.

"Varo kamu nggak ada niatan buang aku kesini kan?" tanya Beby was was.

Alvaro diam, mencerna ucapan Beby. Sedetik ia langsung tertawa keras ada ada saja kekasihnya ini.

"Ihh kok ketawa? Jangan jangan bener ya kamu mau buang aku? Aaaaa nggak mau jangan.." pekik Beby heboh bahkan ia menoleh ke segala arah namun sepertinya rumah ini kosong tak berpenghuni tapi sangat terlihat mewah dan terawat.

"Hahahaha kamu ini yakali aku buang kamu," kekeh Alvaro.

"Terus kenapa kamu ajak aku kesini? Ini rumah siapa?" tanya Beby.

"Rumah kita." jawab Alvaro enteng.

budayakan votmen.
Jateng, 7Nov2k21

ALVARO | ATLANTA GENKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang