ALVARO || 054

12.7K 795 10
                                    

Sudah terhitung seminggu sejak mereka berada di Korea. Dan tepatnya hari ini mereka akan pulang ke Indonesia, karena sebentar lagi mereka akan masuk ke bangku perkuliahan.

Namun tidak dengan Steven, ia masih ingin menetap disini, bahkan Steven bertekad ingin kuliah disini. Alasannya karena Zela, ya Zela.

Zela memilih ingin menetap disini dan melanjutkan studinya di Korea, jadilah Steven tidak ingin pulang ke Indonesia karena alasannya ingin tetap bersama Zela untuk membuka kembali hati Zela untuknya.

Semoga saja, doakan ia berhasil.

Setelah berpamitan pada David, Zela, dan Steven, mereka segera take of menuju bandara.

Berjam-jam mereka duduk di kursi penumpang pesawat, akhirnya mereka mendarat di tanah air dengan selamat.

Dengan menyeret koper, mereka berjalan beriringan. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, terlebih mereka memfokuskan pada Alvaro yang berjalan dengan gaya cool nya.

"KAMI DARI DUA TUJU BULAN MEI,"

Mereka di sana yang mendengar teriakan Kenzo langsung memusatkan perhatiannya. Sedangkan teman-temannya menatap Kenzo aneh, Alvin yang paham tatapan Kenzo langsung ikut berteriak heboh.

"BULAN MEI AYO DONG BANTAI KAMI!"

"AYO DONG BANG," sambung Kenzo.

"KALO ELO PUNYA NYALI," dengan wajah tengil, Alvin melanjutkan lirik lagu yang sempat lewat di fyp tiktok nya.

"KALO PUNYA NYALI YEE." Orang-orang yang berlalu lalang di bandara, menatap mereka berdua aneh.

"TONGKRONGAN KAMI BUKAN TONGKRONGAN PECUNDANG!!" dengan semangat Alvin mengangkat tangannya yang terkepal ke udara.

"PECUNDANG!"

"PECUNDANG!"

"KAMI SIAP MEMBUKTIKAN,"

"BUKTIKAN!"

Teman-teman mereka yang lain hanya bisa menutup wajah mereka malu, hilang sudah reputasi cool mereka karena ulah dua temannya yang gila.

"Malu-maluin sumpah! Bukan temen gue lo berdua!" ketus Nathan.

Alvin merangkul pundak Nathan. "Emang kita temen?"

"Bangsat!"

- ALVARO -

Saat ini mereka semua sedang berada di restoran, mereka ingin mengisi energi terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Mereka semua makan dengan nikmat, kecuali Beby, sedari tadi ia menghela nafas gusar. Sedari tadi ia hanya menatap makanannya tanpa minat.

"Kenapa, hm?" tanya Alvaro mengelus rambut Beby.

Beby menggeleng pelan. "Kangen abang," ujarnya lirih.

"Sayang--

Beby mengangguk, menyela ucapan Alvaro. "Aku paham kok, aku nggak boleh egois," ujarnya dengan senyum manis.

Mereka disana menatap Beby kasian.

"Bu bos gak usah sedih-sedih, kan ada kita ygy." ujar Alvin.

Mereka mengangguk setuju. "Bener tuh, kalo kangen kan bisa vid call," timpal Jessika.

Beby menganggukkan kepalanya, ia bersyukur mempunyai teman-teman yang mengerti apapun keadaannya.

ALVARO | ATLANTA GENKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang