"Kalo ada apa-apa langsung telfon aku, jangan makan yang aneh-aneh, jangan kecapekan juga." pesan Alvaro setelah mereka berdua sudah sampai di kampus Beby.
Beby melakukan gerak hormat. "Oke, kamu juga jangan telat makan."
"Yaudah sana gih." kekeh Alvaro dengan nada mengusir.
"Ihh, kamu ngusir aku?" cemberut Beby.
"Emang kamu mau telat?" tanya Alvaro dibalas gelengan oleh Beby.
"Nahh, kalo gitu cepet masuk gih. Nanti pulang aku jemput."
"Oke,"
Beby mengadahkan tangannya dihadapan Alvaro membuat Alvaro sedikit bingung. "Kenapa? Uang kamu abis? Mau aku transfer sekarang? Butuh berapa? Sebut aja, langsung aku transfer." Alvaro mencercar dengan banyak pertanyaan.
Beby menatap suaminya horor, suami tidak peka, batinnya. "Astaghfirullah, aku cuma mau salim lohh."
Alvaro menepuk keningnya, kemudian membalas saliman tangan Beby. "Maaf, oh ya, kamu hati-hati."
Beby mencium tangan Alvaro sebelum berucap. "Udah 5 kali kamu bilang gitu, nggak bosen apa?"
Alvaro dengan polosnya menggeleng. "Enggak,"
"Ck! Yaudah aku masuk dulu, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Beby lantas langsung keluar dari mobil, ia langsung berjalan masuk ke dalam kampus. Di koridor banyak sapaan yang Beby dapat, entah itu mahasiswa atau mahasiswi, Beby hanya membalas dengan senyum tipis.
"Beby!"
Teriakan familiar yang membuat Beby langsung menoleh ke asal suara. "Jessika, Alleta, Riska."
"Ra, lo udah tau belum?" heboh Jessika. Sedangkan Alleta dan Riska hanya memutar bola matanya malas.
"Apa?"
"Lo udah tau belum kalo ada dosen baru!! Gilak ganteng bangett!!!" jawabnya dengan semangat.
Beby mendengus kasar, "Kamu tuh jangan gitu, kasian Nathan." nasehat Beby.
"Nah dengerin tuh kata Bebyra." sahut Riska.
Bahu Jessika merosot lesu. "Iya dehh si paling bener,"
"Yaudah, yuk masuk!"
Mereka lantas masuk ke kelas mereka. Beby merasa ada yang janggal, entah mengapa perasaannya tidak enak sedari tadi.
"Lo kenapa, Ra?" tanya Jessika.
Beby menggeleng pelan. "Aku gak tau, perasaan aku nggak enak dari tadi."
"Cuma perasaan lo aja kali, nggak usah banyak pikiran."
"Mungkin efek hamil," gumam Beby pelan, sangat pelan hampir menyerupai sebuah bisikan.
"Lo hamil?!" pekik Alleta terkejut, ia berada di sebelah Beby jadi bisa mendengar jelas ucapan Beby.
"HAH SIAPA? SIAPA HAMIL? LO UDAH BUNTING LET?!!" Jessika berseru keras, suaranya menggelegar di dalam kelas membuat mahasiswa lain sedikit terganggu.
Riska yang duduk disebelah Beby langsung memukul kepala Jessika menggunakan buku tebal yang ia pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO | ATLANTA GENK
Teen Fiction"Dia, baby gue." Namanya Alvaro Febryan Dirgantara, si iblis yang tak kenal ampun kepada siapapun yang berani mengusiknya. Si iblis yang berwujud dewa mitologi yunani. Tatapan tajamnya membuat siapapun yang melihatnya menciut seketika. Dia Alvaro...