"Kamu pulang bareng aku ya," ajak Alvaro.
"No, aku mau sama abang." jawab Beby. Setelah bell berbunyi, Alvaro dkk saat ini sedang berkumpul di parkiran.
Mendengar jawaban Beby, membuat Alvaro berdecak kesal. "Kenapa sih?"
"Nggak papa, mau sama abang aja soalnya kamu jelek aku jadi nggak like." ucap Beby santai.
Alvaro menghela nafas sabar, sabar. Alvaro harus sabar karena ini Beby sedang tanggal merah, kalau marah kan bisa gawat.
"Terserah deh," rajuk Alvaro.
Jika kalian berfikir Beby akan membujuk Alvaro, maka kalian salah nyatanya Beby hanya diam dan malah mengajak Steven segera pulang.
"Hahaha kasian bro nggak dianggep," ejek Alvin.
"Diem lo," sarkas Alvaro.
"Heran deh, yang pms cowoknya atau ceweknya." ujar Daniel sedikit terkekeh.
"Lo kira gue cowok jadi jadian gitu?" sewot Alvaro.
"Lah gue kan nggak sebut nama, kalo ngerasa ya berarti elo." balas Daniel tenang.
Alvaro mengacak rambutnya, "Serah lo pada." Setelah mengatakan itu Alvaro langsung saja menaiki motornya dan segera pergi dari parkiran.
"Kek bocah," gumam Nathan.
"Dihh ketua geng kok baperan." ucap Kenzo.
"Lo semua diem," suruh Afkar.
"Bang, Varo marah ya sama Beby?" tanya Beby pelan kepada Steven.
Steven menggeleng, "Enggak kok, mungkin bener kata Daniel kalo Al lagi pms."
"Emang cowok bisa pms ya bang?" tanya Beby polos.
"Nggak usah dipikirin, sekarang pulang yuk."
"Oke, tapi mampir supermarket dulu ya."
"Sip,"
Steven langsung menaiki motornya di ikuti oleh Beby yang duduk di belakangnya. Setelah berpamitan pada teman temannya, ia langsung melajukan motornya.
Di perjalanan hanya ada keheningan antara Steven dan Beby, mereka sama sama diam sampai akhirnya motor Steven sampai di supermarket.
Beby segera masuk ke dalam supermarket, sedangkan Steven lebih memilih menunggu adiknya di luar.
Beby di dalam sibuk memilih, ia berkeliling mencari sesuatu yang ia cari. Anehnya seseorang dengan pakaian serba hitam mendekat ke arahnya tentu membuat Beby takut, dan sialnya ia berada di rak paling pojok yang sepi.
Pria itu mendekat, refleks Beby mundur hingga punggungnya menyentuh tembok di belakangnya. Orang itu tetap maju hingga batas antara Beby dan orang itu sangat dekat.
"S-siapa?" gugup Beby.
Orang itu tak menjawab, ia malah semakin mendekat. "Abang lo dalam bahaya," Setelah mengatakan itu, orang tersebut langsung pergi yang membuat Beby heran.
"Kayak kenal suaranya," gumam Beby.
Ia memikirkan apa yang dikatakan orang tersebut, 'abangnya dalam bahaya?'
Apa maksudnya, abangnya saja sedang menunggu ia berbelanja di par--
Mata Beby melotot kaget, Steven menyebrang jalan dan parahnya dari arah lain ada mobil yang melaju kencang.
Beby langsung berlari kencang, ia tak memperdulikan berapa banyak orang yang ia tabrak. Yang dipikirkannya hanya abangnya yang sedang dalam bahaya.
"ABANG!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO | ATLANTA GENK
Teen Fiction"Dia, baby gue." Namanya Alvaro Febryan Dirgantara, si iblis yang tak kenal ampun kepada siapapun yang berani mengusiknya. Si iblis yang berwujud dewa mitologi yunani. Tatapan tajamnya membuat siapapun yang melihatnya menciut seketika. Dia Alvaro...