Hari demi hari terlewati, kini kelas 12 juga disibukkan dengan belajar dan belajar maklum sih karena tujuh hari kedepan kelas dua belas akan melaksanakan ujian kelulusan.
Begitu juga dengan Alvaro maupun Beby juga sama sama disibukkan dengan belajar, mereka sekarang juga jarang bertemu tapi tidak membuat mereka bertengkar. Mereka sudah dewasa untuk menyelesaikan masalah.
Soal Zela, rencana mereka sih akan menjenguk di Korea setelah prom night. David sudah memaafkan mereka, ia hanya terlalu gegabah dalam emosinya maklum sih adik satu satunya.
Soal Steven, ia akan berusaha membuka hati untuk Zela dan akan membuang rasanya untuk Alleta. Sedangkan Alleta sendiri sedikit kaget waktu ia tahu ternyata Steven menyukainya.
Sekarang semua sudah selesai dan tidak ada yang ditutupi lagi dari mereka, hanya saja Alvin yang masih berusaha mendekati Riska walau nihil. Ternyata benar Riska itu kupu kupu yang sulit digapai.
Setelah bertarung dengan soal soal yang membuat mereka pusing, kini mereka sedang berada di kantin sekolah. Kata Alvin sih surganya para siswa.
"Duhh otak gue serasa mau pecah mana ujian pertama matematika." keluh Alvin.
"Santai bro, lo kagak sendirian." ucap Kenzo.
"Yaa gimana lagi orang semalem belajarnya fisika eh yang keluar matematika."
"Lo bego sih nggak liat jadwal emang?" tanya Daniel.
Alvin menggeleng. "Gue kira fisika yaudah gue belajar fisika aja."
"Malesan."
"Eh kalian mau masuk universitas mana?" tanya Jesika.
"Belom ada rencana sih,"
"Kampus bokap gue aja, disana jurusannya lengkap." ucap Steven. Ya keluarga Alexander memang mempunyai universitas, beda dengan keluarga Dirgantara yang mempunyai sekolah SMA.
"Boleh tuh, kalo gitu kan kita nggak bakalan jauh jauh." nimbrung Nathan.
"Kamu mau lanjutin dimana Varo?" tanya Beby kepada Alvaro.
"Terserah asal sama kamu," jawab Alvaro.
"Bucenn.." ejek Alvin.
"Iri tanda tidak mampu." sahut Nathan.
"Sorry tapi kayaknya gue nggak bisa, bokap gue nyuruh gue kuliah di Jepang."
"WHAT?!!"
"Niel, yang bener lo?"
Daniel mengangguk. "Iya gue serius bokap gue yang minta sekalian disana ketemu cewek gue."
"Ck, nggak asik lo." decak Kenzo.
"Sorry tapi ini udah keputusan bokap."
"Tapi lo kalo disana jangan sampe lupain kita." ucap Alvin.
"Gak bakal lah," balas Daniel sedikit terkekeh.
"Pulang lo kalo gue sama Beby nikah," ujar Alvaro dan langsung mendapat cubitan dari Beby membuatnya sedikit meringis.
"Hahaha tenang aman itumah."
- ALVARO -
Kini Beby sedang belajar di kamarnya, bosan? Jangan ditanya, jenuh? Sangat. Agak bosan sih gak ada temen gobrol apalagi Beby type cewek yang cerewet duhh kesiksa sihh.
Tok... Tok... Tok...
Pintu kamar Beby di ketuk membuat fokusnya teralihkan pada pintu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO | ATLANTA GENK
Teen Fiction"Dia, baby gue." Namanya Alvaro Febryan Dirgantara, si iblis yang tak kenal ampun kepada siapapun yang berani mengusiknya. Si iblis yang berwujud dewa mitologi yunani. Tatapan tajamnya membuat siapapun yang melihatnya menciut seketika. Dia Alvaro...