ALVARO || 065 [END]

20.9K 758 124
                                    

"Oh good, bayi nya sehat. Ibunya juga sehat, tetap jaga pola makannya dan jangan terlalu capek, sebisa mungkin hindari pekerjaan berat. Vitaminnya terus diminum biar bayi nya tetep sehat."

Beby dan Alvaro menatap layar yang menampilkan bulatan kecil, sore tadi Alvaro mengajak Beby untuk USG di rumah sakit.

Senyum bahagia terukir jelas di wajah mereka, "Kira-kira bayi saya kapan lahirnya dok?"

Dokter itu menatap Beby dengan senyum manis. "Kemungkinan dua bulan lagi, bayi nya anteng banget."

Alvaro mengelus perut Beby yang sudah besar, usianya sudah memasuki bulan ke 7. Ia sudah sangat tidak sabar ingin menggendong anaknya, mengajaknya bermain, mengajarinya berjalan, dan banyak lagi.

"Kamu kenapa?"

Lamunan Alvaro buyar ketika mendengar ucapan Beby. "Aku seneng, baby nya mau lahir."

"Emang kamu siap jadi ayah?"

"Siap dong." balas Alvaro cepat dan tanpa pikir panjang.

- ALVARO -

"Aku mau ke rumah mommy sama bunda," pinta Beby saat mereka berada di dalam mobil.

"Sekarang? Nginep enggak?" tanya Alvaro.

Beby menggeleng. "Kita ke rumah bunda, baru ke rumah mommy. Aku kangen mereka,"

"Oke,"

Alvaro memutar mobilnya menuju kediaman Dirgantara. Karena jarak rumah sakit dengan rumahnya tidak terlalu jauh, maka tidak perlu membutuhkan waktu lama.

Alvaro turun terlebih dahulu, kemudian ia memutari mobil lalu membukakan pintu untuk Beby.

"Makasih," ujar Beby tersenyum tipis.

Alvaro mengecup kening Beby singkat. "Sama-sama, bunda."

Beby terdiam, entah mengapa ia seperti merasakan de javu ketika mendengar kata 'bunda' dari mulut Alvaro.

"Kenapa? Bener kan bentar lagi kamu jadi bunda? Bunda dari anak-anak aku nanti." cecar Alvaro ketika melihat Beby yang hanya diam saja.

Beby mengangguk saja, mencoba mengenyahkan pikiran itu.

"Ayo masuk,"

Beby mengangguk dan berjalan pelan mengikuti langkah Alvaro, di kehamilannya yang sudah membesar itu membuat Beby terkadang kesulitan berjalan, atau terkadang cepat merasa lelah.

"Assalamualaikum," salam mereka bersamaan.

"Waalaikumsalam," jawab seorang perempuan baruh baya yang masih terlihat awet muda. Fiona.

Fiona tersenyum manis melihat kedatangan anak dan mantunya. "Kalian berdua, kenapa nggak bilang-bilang dulu kalo mau kesini?"

Alvaro berjalan menyalimi Fiona, diikuti Beby di belakangnya.

"Kita baru dari rumah sakit bun, cek up kandungan Beby." ujar Alvaro.

Fiona mengangguk paham. "Sini duduk dulu kalo gitu,"

Mereka berdua mengikuti langkah Fiona dan ikut duduk di sofa ruang tamu.

"Jadi gimana sayang kandungan kamu? Sehat kan?" tanya Fiona sembari mengelus rambut Beby yang ada di sampingnya.

ALVARO | ATLANTA GENKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang