Beby merebahkan tubuhnya di atas ranjang, badannya cukup lelah setelah perjalanan jauh.
"Mandi dulu, baru tidur." celetuk Alvaro yang baru masuk kamar.
Beby membuka matanya, "Nanti."
"Mandi dulu sana, atau mau mandi bareng?" ucap Alvaro menggoda.
Beby sontak melotot ke arah Alvaro. "Mesum!"
"Sunnah Rasul, sayang."
"Bodoamat," Beby langsung beranjak bangkit dan pergi ke kamar mandi. Sedangkan Alvaro terkekeh melihat tingkah istrinya.
Beby berdiri di atas wastafel, ia menatap pantulan dirinya di cermin. Tiba-tiba saja terlintas pikiran Beby yang membuatnya sedikit tak tenang, kemudian ia mengambil ponselnya yang berada di saku bajunya.
Ia menekan tombol panggilan pada mommy nya, mommy Shakila.
"Halo sayang, ada apa?"
"Beby mau nanya, Beby bingung."
"Nanya apa sayang?"
"Emm.. kalo istri nolak emm.. itu.." Beby menghentikan ucapannya ketika mendengar suara kekehan dari seberang.
"Mommy tau kamu mau ngomong apa, emang sih kalo nolak kemauan suami itu dosa, tapi kalo kamu belum siap pasti Al paham kok, jangan dipaksa."
Beby menunduk lesu. "Gitu ya mom,"
"Iya sayang, yang penting kalian berdua ngelakuin itu dengan sadar, tanpa ada paksaan."
"Makasih ya mom, Beby beruntung deh punya mommy kayak mommy Shakila."
"Mommy juga beruntung, punya putri seperti Beby."
"Kalo gitu udah dulu ya mom, Beby mau bersih-bersih dulu."
"Oke sayang, nanti kapan-kapan kamu kesini, mommy tunggu oleh-oleh dari Korea loh.."
Beby sedikit terkekeh. "Insyaallah, nanti kalo ada waktu kita ke sana,"
"Sip, see u sayang."
"See u too mom, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam,"
Tutt..
Panggilan terputus, Beby langsung bergegas mandi. Kalo ditanya sebenarnya Beby belum siap untuk itu.
Tak berselang lama, ia keluar dari kamar mandi menggunakan baju tidur.
Alvaro mendongak mendengar suara pintu terbuka, "Lama," cibirnya.
"Dihh, cepet sana mandi." Beby berjalan ke arah meja rias, ia kemudian menggunakan hair dryer untuk mengeringkan rambutnya.
"Kenapa keramas?"
Alis Beby mengerut bingung. "Emang kenapa?"
Alvaro menggeleng dan langsung masuk ke dalam kamar mandi tanpa menjawab pertanyaan Beby.
Beby yang melihat tingkah Alvaro hanya mengedikkan bahunya acuh, emang kenapa kalo ia keramas?
Setelah selesai, Beby langsung duduk di ranjang dengan menyenderkan punggungnya di kepala ranjang, ia mengambil ponselnya, dan sibuk menscroll media sosialnya.
Tak lama, Alvaro keluar dengan menggunakan boker tanpa atasan, handuknya ia kalungkan di lehernya, rambutnya basah.
Alvaro berjalan mendekati Beby, kemudian ia menyodorkan handuk kepada sang empu. Beby yang paham langsung mengambil handuk itu, Alvaro sedikit menunduk agar Beby dapat mudah mengeringkan rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO | ATLANTA GENK
Novela Juvenil"Dia, baby gue." Namanya Alvaro Febryan Dirgantara, si iblis yang tak kenal ampun kepada siapapun yang berani mengusiknya. Si iblis yang berwujud dewa mitologi yunani. Tatapan tajamnya membuat siapapun yang melihatnya menciut seketika. Dia Alvaro...