ALVARO || 040

16.8K 1K 45
                                    

"SAH!!"

Satu kata tiga huruf itu terdengar nyaring di ruangan dengan dekor yang sangat megah. Satu kata yang membuat status mereka berubah, rasa senang, haru, bahagia, sedih, mereka rasakan disini.

"Alhamdulillah, kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri." kata seorang penghulu di depan mereka yang menjadi saksi terbentuknya status mereka.

Beby tersenyum haru, ia langsung mencium punggung tangan Alvaro dan dibalas kecupan lembut di dahi Beby. Beby memejamkan matanya menikmati kecupan yang Alvaro berikan, ia masih tak percaya kalau ia sudah menjadi istri seorang Alvaro.

Alvaro dan Beby sudah resmi menikah dimata agama maupun hukum, kini mereka sudah menjadi sepasang suami istri yang terlihat sangat serasi dan bahagia.

"I love you," bisik Alvaro di telinga Beby.

"Love you too," balas Beby dengan semburat merah di pipinya.

Alvaro sedikit terkekeh melihat Beby yang blussing. Rasanya ia tak sabar untuk mengurung Beby di kamar untuk dirinya sendiri. Hehe.

- ALVARO -

Kini Alvaro dan Beby masih disibukkan bersalaman dengan para tamu yang datang.

"Selamat buat kalian berdua semoga sakinah, mawadah, warahmah." ujar Alleta.

"Makasih Let." balas Beby tersenyum manis. Alvaro hanya tersenyum tipis.

"Selamat Ra, jangan lupa buatin gue ponakan yang unyu unyu," sahut Jesika.

"Hehehe makasih Jes," balas Beby tertawa canggung.

"Selamat bro!" ujar Nathan dan melakukan tos ala cowok.

"Thanks," balas Alvaro.

"Kalian kapan nyusul nihh?" tanya Beby dengan nada menggoda.

"Hahaha doain aja." kekeh Jesika.

"Selamat bro! Sorry telat." tiba tiba Daniel datang dengan nafas terengah-engah namun yang membuat mereka menyerit adalah gadis di samping Daniel.

Alvaro tersenyum maklum. "Thanks lo mau dateng jauh jauh dari Jepang,"

"Sans, kek sama siapa aja lo." balas Daniel.

"Wahh bawa siapa lo, Niel?" pekik Kenzo heboh.

Gadis di samping Daniel itu hanya tersenyum kikuk. "Kenalin dia cewek gue,"

"Bening uyy," celetuk Alvin membuat Daniel menatap Alvin garang. Meisya pun mencubit keras pinggang Alvin membuat sang empu meringis.

"Hay semua, kenalin Elsa Zafira." ucap gadis itu tersenyum lembut.

"Aduhh neng suaranya bikin meleleh," ungkap Kenzo.

"Dah lah, btw nih gue udah kudu pergi sorry ya nggak bisa sampe selesai." sesal Daniel.

Alvaro tersenyum tipis. "Gapapa gue tau lo sibuk."

"Sok sibuk," sahut Alvin.

"Matamu," ngegas Daniel.

"Gue rencana ada mau jenguk Zela, lo ada waktu?" tanya Steven yang sedari tadi diam.

Daniel diam sejenak. "Sorry bukannya gue nggak bisa tapi beneran gue lagi sibuk di jurusan kedokteran."

"Gapapa kita nggak maksa lo," balas Steven.

"Thanks pengertiannya, gue balik dulu." pamit Daniel.

Elsa beranjak mendekat ke arah Beby. "Selamat pernikahannya semoga langgeng. Ini kado dari aku sama Daniel." ucap Elsa sembari menyodorkan sebuah kotak kado berukuran sedang ke arah Beby.

Beby menerimanya dan tersenyum manis. "Makasih udah mau luangin waktu."

"Iya, sama sama maaf juga nggak bisa sampe selesai soalnya emang bener bener lagi sibuk sama kuliah." ucap Elsa tak enak hati.

"Nggak papa kok, kalian kesini aja aku udah seneng."

"Kalau gitu kita pamit ya, see you next time.." pamit Elsa dan langsung melenggang pergi bersama Daniel.

- ALVARO -

Malam harinya pun para tamu sudah mulai sepi, Alvaro memang mengadakan acara tidak sampai larut malam takut Beby kecapekan. Mereka duduk di bangku yang digunakan untuk menyambut tamu.

"Capek hm?" tanya Alvaro lembut.

"Enggak kok, aku mau ambil minum dulu kamu mau nitip?"

Alvaro menggeleng. "Enggak usah, kamu jangan lama lama."

Beby mengangguk, ia langsung berjalan menuju stand minuman agak sulit sih dengan pakaian pernikahannya yang cukup berat.

Saat Beby kembali ke arah Alvaro, mulutnya menyangga lebar. Bagaimana tidak, Alvaro duduk dengan satu kaki di letakkan di atas bangku. Bukan. Bukan itu masalahnya.

Masalahnya Alvaro menggunakan sarung. Iya, sarung! Bayangkan saja Alvaro memakai jas putih tapi bawahnya sarung, dan malah enak enakan bermain ponsel.

Untung saja para tamu sudah pulang, kalau tidak mau taruh dimana muka Beby atas kelakuan suaminya yang absrud.

"Kamu kapan ganti pake sarung?" heran Beby.

"Tadi, soalnya ga betah." balas Alvaro enteng.

Beby menggelengkan kepalanya. "Mau istirahat sekarang?" tawar Alvaro.

"Boleh, tamu juga udah pada pulang." jawab Beby.

"Skuyy, ke kamar." antusias Alvaro.

Mereka memang tidak mengadakan pernikahan di gedung atau hotel mewah, tetapi mereka mengadakan di mansion Alvaro.

Bukan tidak mampu atau apa, tapi entah alasan Alvaro lebih memilih di mansion. Mereka pun tidak tahu.

budayakan votmen.
Jateng, 8Nov2k21

ALVARO | ATLANTA GENKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang