"Pasien sudah memperlihatkan tanda tanda akan sadar, kami akan memantau perkembangan pasien lebih lanjut." ujarnya.
David dan Steven berucap syukur dalam hati mereka. "Kapan adik saya akan sadar dok?"
"Untuk itu, belum jelas kapan sadarnya tapi akan lebih baik kalian berbicara dengan pasien, karena masanya ketika pasien koma dapat mendengar ucapan seseorang. Pasien sedang berjuang untuk sembuh, tetap beri ia support." jelasnya panjang lebar.
"Ada yang kurang jelas?"
Mereka berdua menggeleng, setelah mengucapkan terima kasih dokter itu langsung berjalan pergi menjauh.
"Gue nggak mimpi 'kan? Ini nyata 'kan?" pekik David tak percaya.
Steven mengangguk senang. "Gue yakin Zela bakalan sembuh,"
"Pasti, adek gue cewek kuat."
- ALVARO -
Malam ini, Alvaro dkk dan Beby dkk sedang berada di ruang rawat Zela. Tadi dokter sudah berkata bahwa Zela sudah boleh di jenguk namun tidak boleh ramai, tapi namanya juga manusia manusia kurang adab. Kalo kata mereka 'Larangan adalah Perintah'
Tolol memang, tapi ya begitulahh.
"Seneng banget gue, waktu denger kabar Zela ada tanda tanda sadar." gumam Jessika.
"Iya, berarti ada peluang buat Zela sadar." timpal Beby.
"Gue nggak sabar nunggu David tumpengan kalo Zela sadar." sahut Alvin.
David mendelik ketika mendengar ucapan Alvin. "Mata lo tumpengan,"
Steven berjalan mendekat ke arah brankar Zela, dan mendudukkan dirinya di bangku sebelahnya.
"Ku menangis.." dramatis Alvin.
Steven sontak menatap tajam Alvin membuat sang empu mengangkat jari telunjuk dan jari tengah nya. "Peace,"
Steven acuh, ia menggenggam tangan Zela kemudian mengecupnya beberapa kali.
"Tangan ini, bukti bahwa kamu berjuang buat sembuh."
"Terus berjuang, aku sama yang lain nunggu kamu." gumamnya pelan.
Beby yang melihat itu jadi iba, ia mendekat ke arah Steven dan mengelus pundak Steven.
"Abang jangan sedih, abang harus tetep support Zela biar Zela cepet sadar."
Steven tersenyum tipis, ia membawa Beby ke pangkuannya dan mengecup pipinya berulang kali membuat Beby terkekeh geli.
"Abang udah, Beby geli hihii."
Steven menghentikan aktivitas nya ketika merasa ruangan tersebut menjadi mencengkam. Ahh ia melupakan satu orang posesif milik adik kecilnya ini.
Alvaro diam, dengan pandangan membunuh ke arah Steven. Peduli apa bahwa mereka kakak adik, yang jelas Beby adalah miliknya.
"Bangsat, berasa ketauhan selingkuh gue." ujar Steven pelan yang masih bisa di dengar oleh Beby.
"Abang ketauhan selingkuh sama siapa?" tanya Beby polos.
"Nggak ada, sana kamu ke suami kamu. Liat dia udah kayak mau bunuh abang." kekeh Steven.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO | ATLANTA GENK
Teen Fiction"Dia, baby gue." Namanya Alvaro Febryan Dirgantara, si iblis yang tak kenal ampun kepada siapapun yang berani mengusiknya. Si iblis yang berwujud dewa mitologi yunani. Tatapan tajamnya membuat siapapun yang melihatnya menciut seketika. Dia Alvaro...