ALVARO || 059

12.2K 717 14
                                    

Beby memanyunkan bibirnya kesal, tangannya bersedikap dada dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sayang.." bujuk Alvaro entah kesekian kalinya.

"Ngga mau," lirih Beby dengan bibir bergetar.

Alvaro yang melihat itupun jadi tidak tega, ia langsung memeluk Beby. "Tiga hari, aku janji abis semuanya beres aku langsung pulang."

Setelah hampir tujuh bulan lamanya mereka menikah, baru kali ini Alvaro tega meninggalkan Beby karena urusan bisnisnya. Beby juga sudah mulai masuk ke kampusnya, sedangkan Alvaro memilih meneruskan perusahaan milik ayahnya.

"Kamu tega ninggalin aku sendirian? Kemarin mommy sama daddy pergi ke luar negri, ayah sama bunda juga masih di luar ko-ta..."

Beby tak bisa membayangkan tiga hari tanpa Alvaro, beberapa jam saja ia sudah rindu bagaimana kalo tiga hari?

"Kamu bisa nginep di rumah Jessi, maaf banget sayang tapi ini bener-bener penting dan harus aku sendiri yang harus turun tangan." ujar Alvaro lembut.

Beby menghela nafas pelan, bolehkah kali ini ia egois?

"Aku ijinin, tapi cuma tiga hari." ucapnya setelah terdiam cukup lama.

Alvaro mengecup kening Beby sayang, "Janji, setelah semuanya beres aku langsung pulang."

"Kapan kamu berangkat?"

"Besok pagi setelah aku anter kamu ke kampus."

"Aku bantuin packing ya," tawar Beby.

"Kamu istirahat aja, liat kamu pucet gara-gara kelamaan nangis."

Memang benar adanya, sedari tadi Beby tidak berhenti menangis saat mendengar Alvaro akan pergi ke Dubai.

"Pusing," rengek Beby manja.

Alvaro membawa Beby berbaring. "Tidur aja, nanti kalo makan malem aku bangunin."

Beby mengangguk pelan, tak lama ia sudah terlelap di pelukan Alvaro.

Alvaro menatap Beby lekat, kemudian ia mengecup pipi Beby. "Maaf sayang, janji cuma tiga hari." gumamnya pelan sebelum ia juga ikut terlelap.

- ALVARO -

Pagi-pagi sekali Alvaro sudah terbangun dari tidurnya karena ia merasa ada yang aneh.

Matanya membulat terkejut ketika tak melihat istrinya di kasur. Alvaro segera bangkit dan mencari Beby di kamar mandi, namun nihil ia tak menemukan keberadaan Beby.

"Sayang!"

"Beby!"

"Kamu dimana?"

Alvaro memutuskan mencari Beby di lantai bawah, saat ia menuruni tangga Alvaro dapat mendengar suara dari arah dapur.

Nyam Nyam Nyam

Ketika berada di ambang pintu dapur, ia dibuat geleng-geleng kepala atas tingkah istrinya itu.

"Sayang,"

Beby menoleh dengan pipi yang penuh dengan yupi, matanya membulat lucu. Jangan lupakan tangannya yang memegang yupi. Bahkan Beby sampai lupa menutup pintu kulkas.

Alvaro menggigit pipi dalamnya gemas, aishh Alvaro jadi tidak rela meninggalkan istri mungilnya ini.

"Varo sini, Beby makan yupi nyam nyam enak." ujarnya lucu.

ALVARO | ATLANTA GENKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang